Segala
puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
izin-Nya jugalah Penulis dapat menyelesaikan Modul tentang materi “Bumi dan
Benda Langit” Modul ini disusun berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) tahun 2006. Modul ini disusun untuk mempermudah dalam kegiatan balajar
mengajar di kelas dalam penyedian materi, Materi daam modul ini di susun dari
berbagai sumber dan literatur
Buku
ini disusun untuk memenuhi tuntutan KTSP dan SKKNI. Penulis telah berusaha agar
Modul ini dapat memenuhi tuntutan tersebut di atas, juga dapat menambah
pengetahuan dan keterampilan siswa SMK secara umum dan masyarakat pencinta Bumi.
Modul ini ditulis dengan bahasa yang jelas dan keterangan yang rinci sehingga
mudah dimengerti baik oleh guru maupun oleh siswa Dengan terbitnya modul ini,
semoga dapat menambah rujukan pengetahuan tentang Kebumian dan juga dapat
memberikan arti yang positif bagi kita semua. Penulis berharap semoga semua
yang telah kita lakukan mendapatkan ridho dari Tuhan, dan semoga beliau
senantiasa melimpahkan taufik dan hidayah-Nya, agar penulis, editor dan penilai
melalui tulisan ini dapat meningkatkan mutu pendidikan SMK secara khusus.
Akhir
kata dengan segala kerendahan hati penulis, bila ada kritik dan saran dari
pembaca akan kami terima dengan senang hati. Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada
orang tua, suami, dan anakanak tercinta atas dukungannya, seterusnya
terimakasih untuk semua pihak yang telah memberikan dukungan baik berupa moril
maupun materil agar terwujudnya Modul ini. Semoga apa yang telah kami terima
dari semua pihak, mudah-mudahan mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa dan
menjadi amal baik bagi kita semua.
Penulis
Lembar Pengesahan
Bahan ajar ini disusun oleh:
Nama :
Wayan Putra, S.Pd
NIP :
-
dan digunakan sebagai bahan ajar pada
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester
: X / 2
Prodi/Jurusan
: Semua Jurusan
SMA/SMK : SMKN 1 Sragi
|
Disahkan
pada tanggal :
Mengesahkan
Kepala Sekolah
IWP. Adi Gunawan, S.Pd
NIP 19690523 200003 1 004
Glosarium
-Abiotik:
komponen benda mati.
-Abu vulkanik: abu yng dikeluarkan dari unung berapi.
-Abrasi: pengikisan dinding air laut.
-Angin: udara yang bergerak dari tekanan maksimum ke tekanan minimum.
-Artesis: air tanah yang terdapat pada lapisan yang kedap di lembah
sinklinal.
-Atmosfer: lapisan udara.
-Awan: kumpulan tetesan air.
-Batolit: magma yang menembus batuan dan membeku di tengah jalan.
-Batuan beku: batuan yang terbentuk karena pembekuan cairan magma.
-Batuan metamorf: batuan yang terjadi karena perubahan suhu dan tekanan
yang tinggi.
-Batuan metamorf dinamik: batuan yang terjadi karena tekanan dalam waktu
lama.
-Batuan sediment: batuan yang terbentu karenagaya mekanis.
-Batuan sediment aeris: batuan yang terbentuk oleh angin.
-Batuan sediment aquatis: batuan yang terbentuk oleh air.
-Batuan sediment glassial: batuan yang terbentuk oleh es.
-Bentang alam: panorama alam yang disusun oleh elemen-elemen geomorfologi
dalam dimensi yang lebih luas dari terain.
-Benua: dataran yang luas di permukaan bumi.
-Bukit: bentuk muka bumi yang lebih rendah dari gunung.
-Bumi: planet kehidupan.
-Busur dalam: jalur pegnungan sirkum mediterania dari Pulau Weh ke Pulau Sumatra terus ke Jawa dan Pulau lain sampai ke Laut Banda.
-Busur dalam: jalur pegnungan sirkum mediterania dari Pulau Weh ke Pulau Sumatra terus ke Jawa dan Pulau lain sampai ke Laut Banda.
-Contour strip cropping: membagi tanah dalam bentuk bidangyang sempit dan
memanjang mengikuti kontur dengan jenis tanaman berseling-seling.
-Cuaca: keadaan udara pada suatu tempat, wilayahnya sempit, dalam waktu singkat.
-Cuaca: keadaan udara pada suatu tempat, wilayahnya sempit, dalam waktu singkat.
-Daerah dingin: daerah panas membatasi kegiatan manusia di bidang
pertanian.
-DAS: tempat mengalirnya air ke induk sungai.
-Danau: genangan air yang sangat luas.
-Ekosistem: masyarakat organisme dan makhluk hidup yang menjadi satu
kesatuan system.
-Ekologi: ilmu mempelajari tentang lingkungan.
-El nino: memanasnya suhu air permukaan laut pantai Peru dan Bolivia yang
mengakibatkan gangguan iklim secara global.
-Endogen: tenaga yang berasal dari dalam bumi yag bersifat membangun kulit bumi.
-Epirogenetik: gerakan pembentukan pegunungan akibattarikan tenaga tangensial pada daerah sempit dalam jangka waktu singkat yang menghasilkan patahan dan lipatan.
-Endogen: tenaga yang berasal dari dalam bumi yag bersifat membangun kulit bumi.
-Epirogenetik: gerakan pembentukan pegunungan akibattarikan tenaga tangensial pada daerah sempit dalam jangka waktu singkat yang menghasilkan patahan dan lipatan.
-Epirogenetik negatif: gerak naiknya daratan sehingga permukaan laut tampak
turun.
-Epirogenetik positif: gerak turunnya daratan sehingga permukaan laut
tampak naik.
-Episentrum: tempat dipermukaan bumi yang terdekat dengan hiposentrum, disebut juga pusat gempa di permukaan bumi.
-Erosi: penikisan tanah.
-Episentrum: tempat dipermukaan bumi yang terdekat dengan hiposentrum, disebut juga pusat gempa di permukaan bumi.
-Erosi: penikisan tanah.
-Eva potranspirasi: gabungan evaporasi dan transporasi.
-Evakuasi: perpindahan penduduk untuk menghindari bahaya.
-Evaporasi: penguapan benda biotik.
-Galaksi: kumpulan planet.
-Galaksi: kumpulan planet.
-Garis khatulistiwa: garis 0 derajat
-Garis lintang: garis yang sejajar dengan kathulistiwa dan mengelilingi bumi.
-Garis meridian: garis yang ditarik dari kutub utara menuju kutub selatan.
-Garis lintang: garis yang sejajar dengan kathulistiwa dan mengelilingi bumi.
-Garis meridian: garis yang ditarik dari kutub utara menuju kutub selatan.
-Garis Wallace: yang membatasi fauna oriental dan peralihan.
-Garis webber: yang membatasi fauna Australia dan peraihan.
-Gaya eksogen: tenaga yang berasal dari luar bumi yang menyebabkan terjadinya perubahan di permukaan atau dekat permukaan bumi, seperti pelapukan, erosi, abrasi, denudasi.
-Gaya eksogen: tenaga yang berasal dari luar bumi yang menyebabkan terjadinya perubahan di permukaan atau dekat permukaan bumi, seperti pelapukan, erosi, abrasi, denudasi.
-Gaya endogen: tenaga berasal dari dalam bumi yang menyebabkan terjadinya
pergerakan, patahan, perlipatan dan vulkanisme di permukaan bumi.
-Gempa: kulit bumi yang merambat kemana-mana yang disebabkan kekuatan dari
dalam bumi.
-Gondwana: nama benua di selatan yang diambil dari daratan yang dihuni oleh suku indian, yaitu orang gond.
-Gunung: permukaan bumi yang berbentuk kerucut.
-Gondwana: nama benua di selatan yang diambil dari daratan yang dihuni oleh suku indian, yaitu orang gond.
-Gunung: permukaan bumi yang berbentuk kerucut.
-Hidrosfer: Lapisan air.
-Hidrologi: ilmu yang mempelajari lapisan air.
-Hujan: peristiwa jatuhnya buti-butir air baik padat, cair, maupun gas.
-Hujan: peristiwa jatuhnya buti-butir air baik padat, cair, maupun gas.
-Iklim: gabungan dari unsur- unsur cuaca dalam wilayah yang luas, jangka
waktu yang lama sampai ± 30 tahun.
-Infiltrasi: air meresap ke dalam tanah.
-Komet: bintang berekor.
-Komet: bintang berekor.
-Lembah: cekungan diantara 2 gunung.
-Lingkungan hidup: ruang tempat di muka bumi yang didiami secara bersama oleh makhluk hudup dan benda yang tidak hidup.
-Metamorf: batuan yang berubah wujud, warna, dan sifatnya akibat tekanan,panas, dan dalam jangka waktu yang lama.
-Lingkungan hidup: ruang tempat di muka bumi yang didiami secara bersama oleh makhluk hudup dan benda yang tidak hidup.
-Metamorf: batuan yang berubah wujud, warna, dan sifatnya akibat tekanan,panas, dan dalam jangka waktu yang lama.
-Meteor: bintang jatuh.
-Palung laut: dasar laut yang dalam dan sempit akibat ingresi dasar laut.
-Pangea: keseluruhan dari bumi yang merupakan kerak bumi pembentuk muka
bumi.
-Pantai: daerah pinggiran laut.
-Paparan benua: dasar laut dangkal yang terdapat di sepanjang pantai dan
merupakan bagian daratan.
-Pasang surut: teori tentang kejadian bumi yang terbentuk akibat tabrakan
matahari dengan sebuah bintang dan menarik keluar sebagian gas matahari.
-Planet dalam: planet mars dan bumi.
-Planet dalam: planet mars dan bumi.
-Salinasi: terkumpulnya garam di daerah perakaran.
-Samudera: laut yang luas dan dalam.
-Selat: laut sempit diapit dua pulau.
-Semenanjung: daratan yang menjorok ke laut.
-Suhu: keadaan panas udara.
-Tanah gambut: endapan tumbuhan.
-Tsunami: gelombang pasang dengan ketinggian 7m.
-Transmigrasi: perpindahan penduduk dari pulau padat jarang penduduknya.
-Vegetasi: tanaman.
-Vulkanik: gempa saat gunung meletus.
-Vulkanisme: peristiwa yang ada hubungannya dengan naiknya magma dari perut
bumi.
-Vulkanologi: ilmu yang mempelajari tentang gunung berapi.
-Waduk: danau buatan.
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi saat ini sangat pesat. Bukan hal yang mudah untuk membentuk sumber
daya manusia yang mampu bersaing dan bermutu di era yang sekarang ini. Untuk
menindak lanjuti hal tersebut maka penulis mencoba membuat perangkat pembelajaran
berupa modul pembelajaran.
Dimana dalam
modul ini pemabahasannya tentang “ Bumi dan Benda Langit” yang membahasan
tentang komponen bumi, gejala – gejala yang terjadi di bumi serta benda langit
yang berada dalam satu sistem Tata Suya dengan bumi.
Bumi adalah planet ketiga dari Matahari yang merupakan planet terpadat dan terbesar kelima dari delapan planet dalam Tata Surya. Bumi juga merupakan planet terbesar dari empat planet kebumian Tata Surya. Bumi terkadang disebut dengan dunia atau Planet Biru.
Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu, dan kehidupan muncul di permukaannya pada miliar tahun pertama. Biosfer Bumi kemudian secara perlahan mengubah atmosfer dan kondisi fisik dasar lainnya, yang memungkinkan terjadinya perkembangbiakan organisme serta pembentukan lapisan ozon, yang bersama medan magnet Bumi menghalangi radiasi surya berbahaya dan mengizinkan makhluk hidup mikroskopis untuk
berkembang biak dengan aman di daratan. Sifat fisik, sejarah geologi, dan orbit Bumi memungkinkan
kehidupan untuk bisa terus bertahan.
Litosfer Bumi terbagi menjadi beberapa segmen kaku, atau lempeng tektonik, yang mengalami pergerakan di seluruh permukaan Bumi selama jutaan tahun. Lebih dari 70% permukaan Bumi
ditutupi oleh air, dan sisanya terdiri dari benua dan pulau-pulau yang memiliki
banyak danau dan sumber air lainnya yang bersumbangsih terhadap pembentukan hidrosfer. Kutub Bumi sebagian besarnya tertutup es; es padat di lapisan es
Antarktika dan es laut di paket es kutub. Interior Bumi masih tetap aktif, dengan inti dalam terdiri dari besi padat, sedangkan inti luar berupa fluida yang menciptakan medan magnet, dan
lapisan tebal yang relatif padat di bagian mantel..
Bumi berinteraksi secara gravitasi dengan objek lainnya di luar
angkasa, terutama Matahari dan Bulan. Ketika
mengelilingi Matahari dalam satu orbit, Bumi berputar pada sumbunya sebanyak
366,26 kali, yang menciptakan 365,26 hari matahari atau satu tahun sideris. Perputaran Bumi pada sumbunya miring 23,4° dari serenjang bidang orbit, yang menyebabkan perbedaan musim di
permukaan Bumi dengan periode satu tahun tropis (365,24 hari matahari). Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, yang mulai mengorbit Bumi sekitar 4,53 miliar tahun
yang lalu. Interaksi gravitasi antara Bulan dengan Bumi merangsang terjadinya pasang laut, menstabilkan kemiringan sumbu, dan secara bertahap memperlambat
rotasi Bumi. Bumi adalah tempat tinggal bagi jutaan makhluk hidup, termasuk manusia. Sumber
daya mineral Bumi dan produk-produk biosfer lainnya bersumbangsih terhadap penyediaan sumber daya untuk
mendukung populasi manusia
global. Wilayah Bumi
yang dihuni manusia dikelompokkan menjadi 200 negara berdaulat, yang saling berinteraksi satu sama lain melalui diplomasi,
pelancongan, perdagangan, dan aksi militer.
B. TUJUAN
1.
Menambah wawasan peserta didik
2.
Menyediakan materi ajar
3.
Memperlancar KBM di kelas sehingga terstruktur dan
terarah
4.
Peserta didik dapat memahami dan membedakan tentang
lapisan bumi dan benda langit serta gempa bumi
5.
Peserta didik mampu menerapakan di kehidupan nyata
tentang antisipasi penyelamatan jika menghadapi gempa bumi
C. KOMPETENSI
SK
Memahami
gejala-gejala alam melalui pengamatan
|
KD
Mengidentifikasi
obyek
Secara
terencana dan
Sistematis
untuk Memperoleh informasi gejala alam biotik
|
Rotasi bumi
dan peristiwa siang dan malam
Gempa bumi
sebagai bentuk alam
Tsunami
sebagai bentuk gejala alam
Antisipasi
bencana alam
|
Materi Pembelajaran
Metode ilmiah
Perumusan
masalah
Perumusan
hipotesis
Perancangan
penelitian
Pelaksanaan
penelitian
Pelaporan penelitian
|
KD
Mengidentifikasi
obyek Secara terencana dan Sistematis untuk Memperoleh informasi gejala
alam abiotik
|
D. PRASYARAT
Sebelum mempelajari modul ini anda (peserta didik) harus
sudah mempelajari atau memahami tentang
1.
Terbentuknya planet dalam sistem tata surya
2.
Sejarah terbentuknya benua, pulau, samudra, laut di
bumi
E. Pre Test
1. Gerakan
suatu benda yang berputar pada porosnya disebut . . . .
2. Untuk sekali
revolusi, Bumi membutuhkan waktu selama . . . .
3. Kalender
yang dihitung berdasarkan revolusi Bumi dinamakan . . . .
4. Dalam
kalender Masehi terdapat suatu tahun yang memiliki 366 hari. Tahun tersebut
dinamakan tahun . . .
5. Pasang
perbani terjadi saat Bulan berada pada fase . . .
6. Ekliptika
adalah…bumi.
7. Pada saat
melakukan rotasi, bumi bergerak dari…ke….
8. Garis bujur
0º terletak di kota…, di negara….
9. Gerakan bumi
meliputi 2 macam gerak yaitu…dan….
10. Karena
lokasinya, negara-negara Eropa termasuk negara dengan…musim.
BAB II PEMBELAJARAN
A. BUMI DAN BENDA LANGIT
1. BUMI
Gambar 1
Bumi memiliki atmosfer yang kaya akan oksigen,
mengandung banyak air, memiliki suhu yang relatif sedang dan cocok untuk
kehidupan organisme, dan mengandung senyawa kimia yang mendukung kehidupan.
Kondisi ini membuat bumi menjadi unik beda dengan planet yang lain.
Gambar 2
Bumi bulat seperti bola namun tidak sempurna sedikit
menggembung di bagian equator dan merata bagian kutubnya yang disebut oblate
ellipsoid (oblate = merata). Para ilmuwan membagi bumi
menjadi 3 lapisan, secara urut dari dalam adalah lapisan inti (core), lapisan
mantel (mantle), dan lapisan kerak (crust).
Gambar 3
a. Inti Bumi
( Core)
Lapisan inti terletak di pusat b umi dengan ketebalan
sekitar 3.500 km. Lapisan terluar inti bumi adalah cair dan dalamnya padat.
Kandungan inti bumi adalah besi dan nikel. Inti bumi sangat panas sekitar 3000
oC – 5000 oC.
b. Mantel
Bumi
Lapisan mantel bumi adalah lapisan yang menyelubungi
lapisan inti bumi dengan ketebalan 2900 km. Lapisan ini tersusun oleh batuan
yang terdiri dari mafic (magnesium dan besi). Suhu pada lapisan ini adalah 2800
oC yang dekat inti dan 1800 oC yang dekat dengan kerak.
Kerak Bumi
(Crust)
Merupakan lapisan terluar bumi
dengan ketebalan sekitar 8 – 40 km. Pada lapisan ini manusia dan organisme yang
lain hidup. Kerak bumi tersusun atas batuan beku , batuam metamorf, dan
sedimen. Kerak bumi dibedakan atas kerak benua (daratan ) dan kerak samodra
yang ditutupi perairan. Kerak benua dengan ketebalan 35 km dan kerak samodra
dengan ketebalan sekitar 7 km.
Perubahan
Bentuk Permukaan Bumi
Bumi memiliki permukaan yang tidak rata, ada lembah,
gunung, dataran tinggi, dataran rendah, danau, sungai, air terjun, laut, selat,
maupun samodera. Juga ditemukan pulau-pulau dan benua. Banyak teori yang
menjelaskan terbentuknya permukaan bumi ini. Wegener (1915) mengemukakan teori
terbentuknya permukaan bumi yang dikenal dengan teori pergeseran benua
(continental drift theory). Dalam teorinya ini Wegener menyatakan bahwa pada
mulanya benua yang ada adalah satu. Dengan adanya pergeseran lempeng permukaan
bumi maka terbentuklah benua-benua lain karena pemisahan. Teori Wegener
didukung oleh para ahli seismologi (1960), ahli geofisika yang menyatakan bahwa
benua-benua mengalami pemisahan yang dikenal dengan teori tektonik lempeng
(plate tectonic theory). Aktivitas tektonisme merupakan salah satu tenaga
geologi yang menyebabkan adanya perubahan permukaan bumi.
Tenaga geologi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
a.
tenaga endogen tenaga dari dalam bumi yang menyebabkan
terbentuknya bangunan baru seperti pegunungan, kawah, palung, dan lembah.
b.
tenaga eksogen, tenaga dari luar yang merombak hasil
tenaga endogen
1.1Tenaga Endogen
a.Tektonisme
Tektonisme adalah peristiwa pergeseran dan perubahan kerak bumi dalam skala besar yang meliputi pembentukan lipatan, patahan, dan pergerakan lempeng. Perubahan ini bisa karena aktivitas lem,peng yang saling menumbuk, menjauh, atau bergesekan, bisa juga karena gaya horisontal yang menekan bagian tertentu dari kerak bumi. Lipatan dan patahan dapat menyebabkan terbentuknya gunung dan pegunungan, pergerakan lempeng menyebabkan tgerjadinya benua. Tektonismeseperti gesekan antar lempeng dapat menimbulkan terjadinya gempa bumi dan tsunami.
Tektonisme adalah peristiwa pergeseran dan perubahan kerak bumi dalam skala besar yang meliputi pembentukan lipatan, patahan, dan pergerakan lempeng. Perubahan ini bisa karena aktivitas lem,peng yang saling menumbuk, menjauh, atau bergesekan, bisa juga karena gaya horisontal yang menekan bagian tertentu dari kerak bumi. Lipatan dan patahan dapat menyebabkan terbentuknya gunung dan pegunungan, pergerakan lempeng menyebabkan tgerjadinya benua. Tektonismeseperti gesekan antar lempeng dapat menimbulkan terjadinya gempa bumi dan tsunami.
b.Vulkanisme
Vulkanisme adalah segala kegiatan magma dari bagian dalam litosfer yang menyusup ke bagian lebih atas sampai ke luar permukaan bumi. Gerakan magma ini karena adanya tekanan dan temperatur yang tinggi sehingga menekan batuan di sekitarnya yang menimbulkan adanya kubah atau gunung yang kita kenal dengan gunung api.
Vulkanisme adalah segala kegiatan magma dari bagian dalam litosfer yang menyusup ke bagian lebih atas sampai ke luar permukaan bumi. Gerakan magma ini karena adanya tekanan dan temperatur yang tinggi sehingga menekan batuan di sekitarnya yang menimbulkan adanya kubah atau gunung yang kita kenal dengan gunung api.
Magma
menempati dapur magma yang volume dan kedalamannya berbeda-beda sehingga
letusan untuk mengeluarkan magma juga memiliki kekuatan yang berbeda. Hal ini
juga berpengaruh pada lamanya aktivitas gunung berapi. Magma dapat digunakan
menjadi sumber energi panas bumi dan menjadi pembangkit tenaga listrik (PLTPB/
Pembangkit Listrik tenaga Panas Buni) seperti di Dieng, Kamojang, dan Sulawesi
Utara.
c.Gempa
Gempa merupakan peristiwa sentakan pada kerak bumi sebagai gejala pengiring dari aktivitas tektonis maupun vulkanis, dan kadang-kadang akibat runtuhan bagian bumi secara lokal. Saat gempa bumi terasa bergoyang ke arah samping maupun ke atas. Arah gempa sulit ditentukan sehingga sulit menghindari gempa. Pusat gempa terletak di bawah kerak bumi yang disebut hiposentrum, sedangkan titik garis pada permukaan yang lurus di atas hiposentrum disebut episentrum.Dari episentrum geteran gempa dirambatkan secara horisontal.
Gempa merupakan peristiwa sentakan pada kerak bumi sebagai gejala pengiring dari aktivitas tektonis maupun vulkanis, dan kadang-kadang akibat runtuhan bagian bumi secara lokal. Saat gempa bumi terasa bergoyang ke arah samping maupun ke atas. Arah gempa sulit ditentukan sehingga sulit menghindari gempa. Pusat gempa terletak di bawah kerak bumi yang disebut hiposentrum, sedangkan titik garis pada permukaan yang lurus di atas hiposentrum disebut episentrum.Dari episentrum geteran gempa dirambatkan secara horisontal.
Berdasarkan
penyebabnya gempa dibedakan menjadi :
a. gempa tektonik, terjadi karena pergeseran atau patahan kerak bumi. Pertemuan lempeng merupakan zona sumber gempa tektonik. Gempa ini memiliki kekuatan yang paling besar.
a. gempa tektonik, terjadi karena pergeseran atau patahan kerak bumi. Pertemuan lempeng merupakan zona sumber gempa tektonik. Gempa ini memiliki kekuatan yang paling besar.
b. gempa vulkanik, di sekitar gunung berapi menjelang
letusan, saat letusan, dan beberapa waktu setelah letusan utama.
c. gempa tanah runtuh, terjadi
mengiringi gua yang runtuh seperti gua kapur, pertambangan yang lapuk.
Berdasarkan
jarak fokus dan kedalaman hiposentrum, gempa dibedakan menjadi :
a. gempa dalam, memiliki kedalaman lebih dari 300 km
b. gempa intermedier, memiliki kedalaman 100-300 km
c. gempa dangkal, memiliki kedalaman kurang dari 100 km
a. gempa dalam, memiliki kedalaman lebih dari 300 km
b. gempa intermedier, memiliki kedalaman 100-300 km
c. gempa dangkal, memiliki kedalaman kurang dari 100 km
Berdasarkan
letak episentrumnya , gempa dapat dibedakan menjadi gempa daratan dan gempa
lautan.Gempa daratan memiliki titik episentrum di daratan sedangkan gempa
lautan memiliki titik episentrum di dasar lautan.Getaran gempa laut terkadang
menimbulkan gelombang pasang yang sangat besar yang dikenal dengan tsunami.
Tsunami bisa terjadi karena kekuatan tektonik maupun vulkanik yang menyebabkan
gempa lautan yang menimbulkan gelombang pasang yang sangat besar. Getaran gempa
dapat diukur dengan alat yang disebut dengan seismograf, yang mencatat getaran
horisontal dan getaran vertikal. Ada beberapa skala gempa seperti Skala
Mercalli, Skala Omari, dan skala Richter. Pada skala 0-2,5 Richter gempa tidak
terasa tetapi tercatat oleh seismograf. Getaran gempa lebih dari 3,0 skala
Richter sudah mulai menimbulkan terjadinya kerusakan.
d. Parameter
Gempabumi
- Waktu terjadinya gempabumi (Origin Time - OT)
- Lokasi pusat gempabumi (Episenter)
- Kedalaman pusat gempabumi (Depth)
- Kekuatan Gempabumi (Magnitudo)
e. Karakteristik Gempabumi
- Berlangsung dalam waktu yang sangat singkat
- Lokasi kejadian tertentu
- Akibatnya dapat menimbulkan bencana
- Berpotensi terulang lagi
- Belum dapat diprediksi
- Tidak dapat dicegah, tetapi akibat yang ditimbulkan dapat dikurangi.
Mengapa
Gempabumi Terjadi ?
Lempeng Tektonik
Lempeng Tektonik
Gambar 4
Gambar 5
Menurut
teori lempeng tektonik, permukaan bumi terpecah menjadi beberapa lempeng
tektonik besar. Lempeng tektonik adalah segmen keras kerak bumi yang mengapung
diatas astenosfer yang cair dan panas. Oleh karena itu, maka lempeng tektonik
ini bebas untuk bergerak dan saling berinteraksi satu sama lain. Daerah
perbatasan lempeng-lempeng tektonik, merupakan tempat-tempat yang memiliki
kondisi tektonik yang aktif, yang menyebabkan gempa bumi, gunung berapi dan
pembentukan dataran tinggi. Teori lempeng tektonik merupakan kombinasi dari
teori sebelumnya yaitu: Teori Pergerakan Benua (Continental Drift) dan
Pemekaran Dasar Samudra (Sea Floor Spreading).
Lapisan paling atas bumi, yaitu litosfir, merupakan
batuan yang relatif dingin dan bagian paling atas berada pada kondisi padat dan
kaku. Di bawah lapisan ini terdapat batuan yang jauh lebih panas yang disebut
mantel. Lapisan ini sedemikian panasnya sehingga senantiasa dalam keadaan tidak
kaku, sehingga dapat bergerak sesuai dengan proses pendistribusian panas yang kita
kenal sebagai aliran konveksi. Lempeng tektonik yang merupakan bagian dari
litosfir padat dan terapung di atas mantel ikut bergerak satu sama lainnya. Ada
tiga kemungkinan pergerakan satu lempeng tektonik relatif terhadap lempeng
lainnya, yaitu apabila
kedua
lempeng saling menjauhi (spreading), saling mendekati(collision) dan saling
geser (transform).
Gambar 6
Jika dua lempeng bertemu pada suatu sesar, keduanya
dapat bergerak saling menjauhi, saling mendekati atau saling bergeser. Umumnya,
gerakan ini berlangsung lambat dan tidak dapat dirasakan oleh manusia namun
terukur sebesar 0-15cm pertahun. Kadang-kadang, gerakan lempeng ini macet dan
saling mengunci, sehingga terjadi pengumpulan energi yang berlangsung terus
sampai pada suatu saat batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi kuat
menahan
Gambar 7
gerakan
tersebut sehingga terjadi pelepasan mendadak yang kita kenal sebagai gempa
bumi.
Jalur
Gempabumi Dunia
Indonesia merupakan daerah rawan gempabumi karena
dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik, yaitu: Lempeng Indo-Australia,
lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.
Lempeng Indo-Australia bergerak relatip ke arah utara
dan menyusup kedalam lempeng Eurasia, sementara lempeng Pasifik bergerak
relatip ke arah barat.
Belajar dari pengalaman kejadian gempabumi dan tsunami di Aceh, Pangandaran dan daerah lainnya yang telah mengakibatkan korban ratusan ribu jiwa serta kerugian harta benda yang tidak sedikit, maka sangat diperlukan upaya-upaya mitigasi baik ditingkat pemerintah maupun masyarakat untuk mengurangi resiko akibat bencana gempabumi dan tsunami.
Belajar dari pengalaman kejadian gempabumi dan tsunami di Aceh, Pangandaran dan daerah lainnya yang telah mengakibatkan korban ratusan ribu jiwa serta kerugian harta benda yang tidak sedikit, maka sangat diperlukan upaya-upaya mitigasi baik ditingkat pemerintah maupun masyarakat untuk mengurangi resiko akibat bencana gempabumi dan tsunami.
Akibat
Gempabumi
- Getaran atau guncangan tanah (ground shaking)
- Likuifaksi ( liquifaction)
- Longsoran Tanah
- Tsunami
- Bahaya Sekunder (arus pendek,gas bocor yang menyebabkan kebakaran, dll)
Faktor-faktor
yang Mengakibatkan Kerusakan Akibat Gempabumi
- Kekuatan gempabumi
- Kedalaman gempabumi
- Jarak hiposentrum gempabumi
- Lama getaran gempabumi
- Kondisi tanah setempat
- Kondisi bangunan
Dampak
Gempabumi Terhadap Alam
·
Gambar 8
Gempabumi
Terhadap Struktur Bangunan
Gambar 9
Dampak
Liquifaksi Terhadap Bangunan
·
Gambar 10
Tsunami
(berasal dari bahasa Jepang: 津波; tsu = pelabuhan, nami = gelombang,
secara harafiah berarti
"ombak besar di pelabuhan") adalah perpindahan badan air yang
disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba.
Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang
berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah
laut, longsor bawah
laut, atau atau hantaman meteor di laut.
Gelombang tsunami
dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami
adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Di laut dalam,gelombang tsunami
dapat merambat dengan kecepatan 500-1000 km per jam. Setara dengan kecepatan
pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar 1 meter.
Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh
kapal yang sedang berada di tengah laut. Ketika mendekati pantai,
kecepatan gelombang tsunami
menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya sudah meningkat
hingga mencapai puluhan meter. Hantaman gelombang Tsunami bisa masuk hingga
puluhan kilometer dari bibir pantai. Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi
karena Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material yang
terbawa oleh aliran gelombang tsunami.
Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak
apa saja yang dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban
jiwa manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan pertanian,
tanah, dan air bersih.
Sejarawan Yunani bernama Thucydides merupakan
orang pertama yang mengaitkan tsunami dengan gempa bawah laut. Namun hingga
abad ke-20, pengetahuan mengenai penyebab tsunami masih sangat minim.
Penelitian masih terus dilakukan untuk memahami penyebab tsunami.
geologi, geografi, dan oseanografi pada
masa lalu menyebut tsunami sebagai "gelombang laut seismik".
Beberapa kondisi meteorologis, seperti badai tropis, dapat
menyebabkan gelombang badai yang disebut sebagai meteor tsunami yang
ketinggiannya beberapa meter di atas gelombang laut normal. Ketika badai ini
mencapai daratan, bentuknya bisa menyerupai tsunami, meski sebenarnya bukan
tsunami. Gelombangnya bisa menggenangi daratan. Gelombang badai ini pernah
menggenangi Burma (Myanmar) pada Mei 2008.
Wilayah di sekeliling Samudra Pasifik memiliki Pacific
Tsunami Warning Centre (PTWC) yang mengeluarkan peringatan jika
terdapat ancaman tsunami pada wilayah ini. Wilayah di sekeliling Samudera Hindia sedang
membangun Indian Ocean Tsunami Warning System (IOTWS) yang
akan berpusat di Indonesia.
Tsunami dan gelombang pasang sama-sama menghasilkan
gelombang air yang bergerak ke daratan, namun dalam kejadian tsunami, gerakan
gelombang jauh lebih besar dan lebih lama, sehingga memberika kesan seperti
gelombang pasang yang sangat tinggi. Meskipun pengartian yang menyamakan dengan
"pasang-surut" meliputi "kemiripan" atau "memiliki
kesamaan karakter" dengan gelombang pasang, pengertian ini tidak lagi
tepat. Tsunami tidak hanya terbatas pada pelabuhan. Karenanya para geologis dan oseanografis sangat tidak merekomendasikan
untuk menggunakan istilah ini.
Penyebab
terjadinya tsunami
Gambar 11. Skema terjadinya tsunami
Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang
menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsormaupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90%
tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa
tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau.
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat
mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan
gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan
terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi
gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.
Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman
laut di mana gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan
kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi
kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang
dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga
beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai
puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami
akan merayap masuk daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai
beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer.
Gempa yang
menyebabkan tsunami
·
Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0
- 30 km)
·
Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5
Skala Richter
·
Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun
Sistem Peringatan Dini Tsunami di
Indonesia
Pemerintah Indonesia, dengan bantuan negara-negara
donor, telah mengembangkan Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (Indonesian
Tsunami Early Warning System - InaTEWS). Sistem ini berpusat pada Badan
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Jakarta. Sistem ini
memungkinkan BMKG mengirimkan peringatan tsunami jika terjadi gempa yang
berpotensi mengakibatkan tsunami. Sistem yang ada sekarang ini sedang
disempurnakan. Kedepannya, sistem ini akan dapat mengeluarkan 3 tingkat
peringatan, sesuai dengan hasil perhitungan Sistem Pendukung Pengambilan
Keputusan (Decision Support System - DSS).
Pengembangan Sistem Peringatan Dini Tsunami ini
melibatkan banyak pihak, baik instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah,
lembaga internasional, lembaga non-pemerintah. Koordinator dari pihak Indonesia
adalah Kementrian Negara Riset dan Teknologi (RISTEK). Sedangkan instansi yang
ditunjuk dan bertanggung jawab untuk mengeluarkan INFO GEMPA dan PERINGATAN
TSUNAMI adalah BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika). Sistem ini
didesain untuk dapat mengeluarkan peringatan tsunami dalam waktu paling lama 5
menit setelah gempa terjadi.
Sistem Peringatan Dini memiliki 4
komponen: Pengetahuan mengenai Bahaya dan Resiko, Peramalan, Peringatan, dan
Reaksi.Observasi (Monitoring gempa dan permukaan laut), Integrasi dan
Diseminasi Informasi, Kesiapsiagaan.
Antisipasi Bencana Alam
1. Letusan
gunung berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena gejala vulkanisme. yaitu
peristiwa yang berhubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi.
Sebelum gunung berapi meletus, biasanya terdapat tanda-tanda sebagai
berikut :
· suhu sekitar
kawah naik
· sumber air
banyak yang mengering
· sering
terasa adanya gempa bumi (vulkanik)
· binatang
yang ada di atas gunung tersebut banyak yang berpindah menuruni lereng karena
terasa panas
· sering
terdengar suara gemuruh dari dalam gunun
Bila ada tanda-tanda gunung berapi akan meletus, ada beberapa antisipasi
(usaha)untuk mengurangi bahaya dari bencana tersebut, antara lain:
- membuat terowongan-terowongan air pada kepundan (kawah) yang berdanau. Contohnya: terowongan di Gunung Kelud.
- menyebarkan informasi dan memberi peringatan dini dari hasil pemantauan pos-pos pengamatan gunung berapi.
- mengungsikan penduduk yang bertempat tinggal di lereng-lereng gunung berapi yang akan meletus.
2. Gempa
bumi
Gempa bumi adalah gejala pelepasan energi berupa gelombang yang
menjalar ke permukaan bumi akibat adanya gangguan di kerak bumi (patah, runtuh,
atau hancur).
Gempa bumi merupakan bencana alam yang sering melanda wilayah
Indonesia, kira-kira 400 kali dalam setahun. Hal ini terjadi karena Indonesia
dilalui oleh dua lempeng (sabuk) gempa bumi, yaitu lempeng Mediterania
(Alpen-Himalaya) dan lempeng Pasifik.
Sampai sekarang manusia belum dapat meramalkan kapan suatu gempa akan
terjadi. Besar kecilnya malapetaka yang terjadi sangat tergantung pada kekuatan
(magnitudo) gempa itu sendiri serta kondisi daerah yang terkena gempa
itu. Alat pengukur gempa bumi disebut seismograf, yang
dinyatakan dalam skala Richter.
Antisipasi yang harus dilakukan bagi masyarakat luas adalah apa dan
bagaimana cara menghadapi kejadian gempa, pada saat dan sesudah gempa terjadi.
Beberapa saran dalam menghadapi kejadian gempa adalah sebagai berikut:
Sebelum
terjadi gempa
·
Mengetahui secara teliti jalan-jalan keluar masuk
dalam keadaan darurat di mana pun kita berada. Ingat gempa dapat terjadi
sewaktu-waktu.
·
Meletakkan barang-barang yang berat di tempat yang
stabil dan tidak tergantung.
·
Matikan segera lampu, kompor minyak atau gas serta
listrik agar terhindar dari bahaya kebakaran.
Saat terjadi
gempa
·
Jika berada di dalam ruangan: diamlah sejenak, jangan
panik dan segeralah keluar dari bangunan. Secepatnya mencari perlindungan di
bawah meja atau di dekat pintu. Jauhi tempat-tempat yang mungkin mengakibatkan
luka seperti kaca, pipa gas atau benda-benda tergantung yang mungkin akan jatuh
menimpa.
·
Jika berada di luar rumah: tinggallah atau carilah
tempat yang bebas dari bangunan-bangunan, pohon atau dinding. Jangan memasuki
bangunan meskipun getaran gempa sudah berhenti karena tidak mustahil runtuhan
bangunan masih dapat terjadi.
·
Jika berada di tengah keramaian: janganlah turut
berdesak-desakan mencari jalan keluar, meskipun orang-orang yang panik
mempunyai keinginan yang sama. Carilah tempat yang tidak akan kejatuhan
runtuhan.
·
Jika berada dalam bangunan tinggi: secepatnya mencari
perlindungan di bawah meja dan jauhilah jendela atau dinding luar bangunan.
Tetaplah berada di lantai di mana kamu berada ketika gempa terjadi, dan jangan
gunakan elevator atau lift yang ada.
·
Jika sedang mengendarai kendaraan: hentikan kendaraan kamu
dan tetaplah berada di dalam mobil dan pinggirkanlah mobil kamu. Jangan
berhenti di atas jembatan, atau di bawah jalan layang. Jika gempa sudah
berhenti, janganlah langsung melintasi jalan layang atau jembatan yang
membentang, sebelum dipastikan kondisinya aman.
Setelah terjadi gempa
·
Tetap menggunakan alas kaki untuk menghindari
pecahan-pecahan kaca atau bahan-bahan yang merusak kaki.
·
Periksalah apakah kamu mendapat luka yang memerlukan
perawatan segera.
·
Periksalah aliran/pipa gas yang ada apakah terjadi
kebocoran. Jika tercium bau gas usahakan segera menutup sumbernya dan jangan
sekali-kali menyalakan api dan merokok.
·
Periksalah kerusakan yang mungkin terjadi pada
bangunan kamu.
·
Dengarkan informasi melalui televisi, radio, telepon
yang biasanya disiarkan oleh pemerintah, bila hal ini memungkinkan.
·
Bersiaplah menghadapi kemungkinan terjadinya
gempa-gempa susulan. Dan berdoa agar terhindar dari bencana yang lebih parah.
3. Tsunami
Tsunami adalah ombak besar yang terjadi setelah peristiwa gempa bumi,
gempa laut, gunung berapi meletus, atau hantaman meteor di laut.
Bencana tsunami dapat diprediksi oleh berbagai institusi seismologi di
berbagai penjuru dunia dan proses terjadinya tsunami dapat dimonitor melalui
satelit. Dengan diterapkannya sistem peringatan dini (early warning system),
diharapkan masyarakat dapat melakukan evakuasi dengan cepat bila terjadi
bencana tsunami.
Beberapa langkah dalam antisipasi dari bencana tsunami:
a. Jika kamu sedang berada di pinggir laut atau dekat sungai, segera
berlari sekuat-kuatnya ke tempat yang lebih tinggi. Jika memungkinkan,
berlarilah menuju bukit yang terdekat.
b. Jika situasi memungkinkan, pergilah ke tempat evakuasi yang sudah
ditentukan.
c. Jika situasi tidak memungkinkan untuk melakukan tindakan No.2, carilah
bangunan bertingkat yang bertulang baja (ferroconcrete building),
gunakan tangga darurat untuk sampai ke lantai yang paling atas (sedikitnya
sampai ke lantai 3).
d. Jika situasi memungkinkan, pakai jaket hujan dan pastikan tangan
kamu bebas dan tidak membawa apa-apa.
4. Badai
Badai adalah suatu gangguan pada atmosfer suatu planet, terutama yang
mempengaruhi permukaannya serta menunjukkan cuaca buruk. Badai dapat ditandai
dengan angin yang kencang (badai angin), petir dan kilat (badai guruh), curahan
lebat misalnya es (badai es) atau angin yang membawa suatu zat melalui atmosfer
(seperti badai pasir, badai salju, dll).
Badai dapat menyebabkan runtuhnya bangunan, menenggelamkan kapal serta
menumbangkan pohon, tiang listrik, menara dan lain sebagainya.
Beberapa
macam badai yang perlu diketahui, diantaranya:
a. Tornado
Tornado merupakan badai angin yang sangat kencang dengan kelajuan 300-500
km/jam sehingga dapat menghancurkan benda-benda yang dilaluinya, baik di darat
maupun di laut. Tornado dicirikan sebagai awan corong gelap membentuk
gerakan spiral, bergantung pada awan cumulonimbus.
Gambar 12 Tornado di darat. (Sumber: id.wikipedia.org)
b. Badai tropis (Siklon tropis)
Siklon tropis adalah badai sirkuler yang menimbulkan angin kencang mampu
merusakkan daerah sekitar 250 mil dari pusatnya. Siklon tropis menyebabkan
kerusakan terutama oleh angin kencang, gelombang badai dan hujan lebat.
Gelombang badai adalah naiknya permukaan laut sepanjang pantai secara cepat
karena angin menggerakkannya ke pantai.
Gambar 13 Siklon Tropis Catarina. (Sumber: id.wikipedia.org)
Sebutan siklon tropis bergantung pada lokasi kejadian. Di Atlantik dan
Pasifik disebut hurricane, di Pasifik Barat disebut typhoon, di Australia disebut Willy. Setiap tahun muncul
80-100 siklon tropis, nama siklon tropis umumnya menggunakan nama-nama gadis,
seperti: Anna, Carol, Debbie, Inez, Fiona, Wenda dan sebagainya.
c. Thunderstorm (Badai guruh)
Thunderstorm adalah hujan badai disertai kilat dan
halilintar. Kejadian ini adalah khas di daerah tropis pada musim pancaroba,
terutama pada masa peralihan musim kemarau memasuki musim penghujan.
Thunderstorm (Badai guruh) merupakan suatu fenomena fisis
atmosfer yang sering terjadi di Indonesia. Fenomena ini dapat menimbulkan
korban jiwa akibat sengatan listrik pada waktu terjadi petir. Gejala
terjadinya thundersorm adalah angin yang kencang disertai
hujan yang deras kadang-kadang disertai hujan es, kilat dan halilintar.
Bencana alam badai dapat dipelajari dan diamati sehingga jika gejala awal
dapat diamati dengan baik maka gejala utama dapat diantisipasi dengan demikian
pertanyaan kapan, dimana, berapa besar dan berapa lama dapat dijawab. Hal ini
mampu mengurangi jumlah korban akibat bencana tersebut.
5. Banjir
Hujan lebat yang terjadi secara terus menerus mengakibatkan sungai tidak
mampu lagi menampung air dalam jumlah yang banyak. Air sungai kemudian akan
meluap dan membentuk genangan air yang disebut banjir.
Air sungai dapat meluap karena wilayah yang menjadi resapan air sudah
berkurang. Meluapnya air sungai dapat terjadi akibat adanya penyumbatan aliran
pada sungai tersebut.
Penyumbatan aliran sungai terjadi akibat perbuatan manusia. Pembuangan
sampah ke sungai akan menyebabkan aliran sungai tidak lancar. Banyaknya
bahan-bahan endapan yang ada di sungai juga dapat menghambat aliran sungai.
Bencana banjir disebabkan oleh buruknya sistem cuaca. Faktor meteorologis
utama yang menyebabkan bencana banjir adalah hujan lebat, distribusi hujan dan
durasi hujan. Faktor lain yang penting adalah sifat fisis permukaan tanah.
Siklon tropis dapat mempengaruhi sistem cuaca di Indonesia, terutama
peningkatan jumlah awan, curah hujan, angin, dan gelombang laut.
Penyebab bencana banjir yang terjadi karena ulah manusia adalah
penggundulan hutan. Hutan yang gundul menyebabkan tanah tidak dapat menyerap
dan menahan air bila terjadi hujan secara terus menerus, akibatnya air mengalir
menggerus tanah yang dapat menyebabkan terjadinya bencana tanah longsor.
Banyak daerah di Indonesia, tanahnya mempunyai daya serapan air yang buruk,
atau jumlah curah hujan melebihi kemampuan tanah untuk menyerap air. Ketika
hujan turun, yang kadang terjadi adalah banjir secara tiba-tiba yang
disebut banjir bandang.
Untuk mengantisipasi bencana banjir banyak hal yang harus dilakukan,
diantaranya adalah :
a. membersihkan saluran air dari sampah yang dapat menyumbat aliran
air sehingga menyebabkan terjadinya banjir.
b. mengeruk sungai-sungai dari endapan-endapan untuk menambah
daya tampung air.
c. membangun rute-rute drainase alternatif (kanal-kanal sungai baru,
sistem-sistem pipa) sehingga dapat mencegah beban yang berlebihan terhadap
sungai.
d. tidak mendirikan bangunan pada wilayah (area) yang menjadi daerah
lokasi penyerapan air.
e. tidak menebangi pohon-pohon di hutan, karena hutan yang gundul akan
sulit menyerap air, sehingga jika terjadi hujan lebat secara terus menerus air
tidak dapat diserap secara langsung oleh tanah bahkan akan menggerus tanah, hal
ini pula dapat menyebabkan tanah longsor.
f. membuat tembok-tembok penahan dan tanggul-tanggul di sepanjang
sungai, tembok-tembok laut di sepanjang pantai-pantai dapat menjaga tingkat
ketinggian air agar tidak masuk ke dalam daratan.
6.
Kekeringan
Perlu dibedakan antara kekeringan (drought) dan kondisi kering (aridity). Kekeringanadalah
kesenjangan antara air yang tersedia dengan air yang diperlukan, sedangkan
ariditas (kondisi kering) diartikan sebagai keadaan jumlah curah hujan sedikit.
Kekeringan (kemarau) dapat timbul karena gejala alam yang terjadi di bumi
ini. Kekeringan terjadi karena adanya pergantian musim. Pergantian musim
merupakan dampak dari iklim. Pergantian musim dibedakan oleh banyaknya curah
hujan. Pengetahuan tentang musim bermanfaat bagi para petani untuk menentukan
waktu tanam dan panen dari hasil pertanian.
Pada musim kemarau, sungai akan mengalami kekeringan. Pada saat
kekeringan,sungai dan waduk tidak dapat berfungsi dengan baik. Akibatnya
sawah-sawah yang menggunakan sistem pengairan dari air hujan juga mengalami
kekeringan. Sawah yang kering tidak dapat menghasilkan panen. Selain itu,
pasokan air bersih juga berkurang. Air yang dibutuhkan sehari-hari menjadi
langka keberadaannya.Kekeringan pada suatu kawasan merupakan suatu kondisi yang
umumnya mengganggu keseimbangan makhluk hidup.
Kondisi kekeringan dapat ditinjau dari berbagai segi, diantaranya:
a. Kekeringan meteorologis (meteorological drought)
b. Kekeringan pertanian (agricultural drought)
c. Kekeringan hidrologis (hydrological drought)
d. Kekeringan sosial – ekonomi (socio – economic drought)
Beberapa cara untuk mengantisipasi
kekeringan, diantaranya:
a. membuat waduk (dam) yang berfungsi sebagai persediaan air di musim
kemarau. Selain itu waduk dapat mencegah terjadinya banjir pada musim hujan,
b. membuat hujan buatan untuk daerah-daerah yang sangat kering,
c. reboisasi atau penghijauan kembali daerah-daerah yang sudah gundul
agar tanah lebih mudah menyerap air pada musim penghujan dan sebagai
penyimpanan cadangan air pada musim kemarau, melakukan diversifikasi dalam
bercocok tanam bagi para petani, misalnya mengganti tanaman padi dengan tanaman
palawija pada saat musim kemarau tiba karena palawija dapat cepat dipanen serta
tidak membutuhkan banyak air untuk pertumbuhannya.
1.2.Tenaga Eksogen
Permukaan bumi yang terbangun karena
tenaga endogen seperti tektonisme dan vulkanisme serta perombakan oleh
peristiwa gempa maka tenaga eksogen akan melanjutkan dengan proses perusakan.
Tenaga eksogen meliputi pelapukan, pengangkutan, pengikisan, dan akhirnya
pengendapan.
a.Pelapukan
Pelapukan adalah peristiwa hancurnya batuan dari gumpalan besar menjadi butiran yang lebih kecil sampai menjadi sangat halus dan kadang menjadi terlarut dalam air. Berdasarkan penyebabnya pelapukan dibedakan menjadi 3 :
Pelapukan adalah peristiwa hancurnya batuan dari gumpalan besar menjadi butiran yang lebih kecil sampai menjadi sangat halus dan kadang menjadi terlarut dalam air. Berdasarkan penyebabnya pelapukan dibedakan menjadi 3 :
a. pelapukan mekanik, disebabkan karena keadaan fisik
seperti perubahan suhu, pembekuan air dalam celah batu, pelapukan glasial,
pengelupasan, dan pengaruh sinar matahari
b.
pelapukan kimiawi, disebabhan karena reaksi kimia
seperti oksidasi, dehidrasi, dan penguapan
c.
pelapukan organi, terjadi karena aktivitas makhluk
hidup seperti mikroorganisme, cendawan, dan lumut.
d.
Pengangkutan
Material yang lapuk akan mengalami pengangkutan oleh air yang mengalir, angin, es yang bergerak dan karena grafitasi bumi.
Material yang lapuk akan mengalami pengangkutan oleh air yang mengalir, angin, es yang bergerak dan karena grafitasi bumi.
e.
Pengikisanerosi
Media alam yang bergerak (air, angin, dan gletser) setelah mengankut benda padat akn pula melakukan pengikisan pada batuan yang dilaluinya.
Media alam yang bergerak (air, angin, dan gletser) setelah mengankut benda padat akn pula melakukan pengikisan pada batuan yang dilaluinya.
f.
d.Pengendapan/Sedimentasi
Material yang terbawa oleh angin, air, dan gletser akan menegndap di suatu tempat seperti muara sungai, lembah, lereng, pantai dan sebagainya dan emenjadi endapan.
Material yang terbawa oleh angin, air, dan gletser akan menegndap di suatu tempat seperti muara sungai, lembah, lereng, pantai dan sebagainya dan emenjadi endapan.
2.Tanah
Tanah adalah lapisan paling atas di permukaan daratan yang diperlukan
tanaman untuk mendapatkan nutrisi, air , dan media tempat tumbuh. Selain itu
tanah menjadi tempat hidup bagi manusia dan hewan, serta untuk melaksanakan
kegiatan pertanian dan perkebunan. Tanah terjadi karena melalui proses
pelapukan batuan dan penguraian senyawa organik dari sisa-sisa organisme.
Karakteristik tanah tiap daerah berbeda tergantung faktor-faktor yang
mempengaruhi pembentukannya. Karakteristik tanah sangat mempengaruhi kualitas
tanah.
2.1.Proses
pembentukan tanah
a. Tahap pertama pembentukan tanah adalah akumulasi lapisan bahan induk
yang telah terpecah dan terpisah disebut regolit. Regolit terbentuk dari
pelapukan batuan induk yang di bawahnya dan dari bahan-bahan lain yang terbawa
dari tempat lain seperti pecahan glasial dan debu vulkanik.
b. Tahap kedua adalah pembentukan lapisan tanah paling atas yang merupakan
hasil dari penambahan air, udara, makhluk hidup/ biota, dan bahan organik lain
hasil pembusukan sisa organisme (humus).
Faktor-faktor
pembentukan tanah
a)
Bahan induk, berperan dalam menentukan kedalaman
tekstur, permeabilitas air, kandungan nutrisi tanah, dan warna tanah.
b)
b. Iklim, mempengaruhi kecepatan pelapukan batuan
induk. Iklim panas dan lembab akan menyebabkan pelapukan berjalan lebih cepat
dan jumlah humus yang lebih banyak.
c)
Topografi, mempengaruhi kedalaman dan permeabilitas
tanah. Permukaan yang miring/ curam akan meningkatkan pergerakan partikel tanah
sehingga lapisan tanah menjadi lebih tipis. Hal sebaliknya terjadi pada tanah
yang landai.
d)
Biota, berbagai makhluk hidup mempengaruhi struktur
dan kandungan tanah. Adanya rantai makanan dan daur materi menyebabkan
kandungan nutrisi dalam tanah menjadi terjaga.
e)
Waktu, tanah
yang baru terbentuk akan memiliki sifat yang kuarang lebih sama dengan batuan
induknya , tetap yang sudah lama akan memiliki karakteristik yang berbeda
sesuai material yang ditambahkan dan karena aktivitas makhluk hidup.
2.2.Komponen
Penyusun Tanah
Tanah tersusun atas beberapa
komponen yaitu bahan anorganik (mineral), bahan organik, air , dan udara.
Mineral berasal dari bahan induk, bahan organik dari berbagai organisme yang
hidup maupun mati, air mengandung senyawa terlarut seperti nutrien yang
dibutuhkan tanaman .Udara yang mengandung gas-gas tertentu menempati
rongga-rongga tanah. Tanah yang baik mengandung bahan anorganik, organik, air,
dan udara pada proporsi yang seimbang.
2.3.Profil,
tekstur, dan struktur Tanah
a. Profil
Tanah
Profil tanah
adalah potongan vertikal tanah yang menunjukkan horison-horison tanah. Horison
adalah lapisan-lapisan tanah yang masing-masing berbeda dalam hal komposisi
kimia, fisik, dan kandungan bahan organiknya. Horison terbentuk karena
interaksi antara iklim, makhluk hidup, dan perubahan bentuk permukaan daratan.
b. Tekstur Tanah
Tekstur tanah merupakan gambaran
tingkat kekasaran atau kehalusan bahan mineral yang menyusun tanah. Tekstur
tanah ditentukan oleh tiga jenis partikel penyusun tanah yaitu pasir dengan
ukuran paling besar, debu/endapan lumpur dengan ukuran sedang, serta lempung/liat
memiliki ukuran paling kecil. Tekstur tanah menentukan kualitas tanah teutama
dalam hal kemampuan menahan air. Partikel yang besar,berongga besar memiliki
kemampuan kecil menahan air. Partikel yang kecil , berongga kecil dan memiliki
kemampuan untuk menahan air lebih besar. Lempung manahan air lebih banyak
dibandingkan yang lain, lempung juga memiliki kemampuan tinggi dalam mengikat
ion-ion bermuatan positif seperti Na+, Ca 2+, Mg 2+, dan K + yang diperlukan
tanaman.
Dengan demikian lempung dianggap
memiliki kesuburan yang tinggi. Akan tetapi tanah dengan partikel besar
memiliki rongga yang besar juga memiliki keuntungan karena mudah digemburkan
serta aerasinya baik dan mudah dipenetrasi oleh akar tanaman. Maka tekstur
tanah yang paling baik untuk pertanian memiliki komposisi :
- lempung 20 %
- pasir 40 %
- debu/endapan 40 %
- pasir 40 %
- debu/endapan 40 %
c. Struktur Tanah
Struktur tanah terbentuk melalui agregasi berbagai partikel tanah yang
menghasilkan bentuk/susunan tertentu pada tanah. Struktur tanah menentukan
ukuran dan jumlah rongga antar partikel tanah yang akan mempengaruhi pergerakan
air, udara, akar tanaman, dan organisme tanah. Beberapa jenis struktur tanah
adalah sebagai berikut :
Jenis struktur tanah Ukuran struktur partikel (mm) Kualitas dari segi
pertanian
Remah 1-5 sangat produktif, aerasi, saluran air baik dan mudah ditembus akar
Butir/granular 1-5 cukup produktif, bermasalah pada aerasi dan penyaluran air
Lempeng 1-10 Kurang produktif, menahan gerak air, udara, dan menghambat akar Balok 10-75 sangat produktif, aerasi dan saluran air baik
Prismatik 20-100 cukup produktif, gerakan air dan tumbuhnya akar tanaman baik tiang 20-100 cuklup produktif jika air yang tersedia memadai
Remah 1-5 sangat produktif, aerasi, saluran air baik dan mudah ditembus akar
Butir/granular 1-5 cukup produktif, bermasalah pada aerasi dan penyaluran air
Lempeng 1-10 Kurang produktif, menahan gerak air, udara, dan menghambat akar Balok 10-75 sangat produktif, aerasi dan saluran air baik
Prismatik 20-100 cukup produktif, gerakan air dan tumbuhnya akar tanaman baik tiang 20-100 cuklup produktif jika air yang tersedia memadai
2.4. Jenis-jenis
Tanah
Berdasarkan USDA (United States Departement of
Agriculture), tanah dikelompokkan menjadi beberapa jenis yaitu :
No Jenis Tanah Ciri-ciri Terdapat di
1) Entisols
terbentuk dari sedimen vulkanik, batuan kapur, dan batuan metamorf seprti tanah
aluvial, regosol, dan litosolPapua , Kalimantan Tengah, Sumatra Selatan, Nusa
Tenggara Timur
2) Histosols
terbentuk dari pembusukan jaringan tanaman , mengandung banyak senyawa organik.
Disebut juga tanah gambut. Seperti jenis tanah organosols Riau, Papua,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sumatra Selatan.
3) Inceptiosols
tanah mineral yang masih muda, seperti jenis tanah latosols, aluvial, brown
forest, solosak, humic gley Papua, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Maluku.
4) Verticols
tanah mineral berwarna abu kehitaman, mengan dung 30 % lempung, di daerah
beriklim kering dan memiliki batuan induk kaya akan kation Nusa Tenggara Timur,
Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan.
5) Oxisols
tanah yang mengalami proses pencucian/peluruhan dengan memiliki kadar aluminium
dan besi tinggi Sumatra Selatan, Papua, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat,
Jambi, Lampung.
6) Andisols
tanah berwarna gelap terbentuk dari endapan vulkanik, ditemukan di sekitar
gunung berapi Sumatra Utara, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Maluku.
7) Mollisols
tanah mineral serupa dengan tanah praire, terbentuk dari batuan kapur, kaya
bahan organik, senyawa basa, pH netral. Papua, Nusa Tenggara Timur, Maluku,
Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Jawa Timur.
8) Ultisols
tanah berwarna kuning-merah, mengalami pencician/ peluruhan. Disebut juga tanah
podsolik terdapat di daerah lahan kering. Kalimantan Timur, Papua, Kalimantan
Barat, Kalimantan Tengah, Riau.
2.5.Kerusakan
Tanah dan Upaya Penanggulangannya
Kerusakan
tanah meliputi erosi (pengikisan dan pemindahan tanah oleh air dan angin) serta
kehilangan unsur hara (nutrien) dan bahan organik. Kerusakan tanah dapat juga
disebabkan karena aktivitas manusia seperti :
Deforestasi/
penebangan hutan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kayu atau untuk penyediaan
lahan pemukiman, perkotaan, pertambangan, dan pertanian. Kehilangan vegetasi
karena deforestasi menyebabkan adanya pengikisan tanah karena tidak ada akar
yang menahan, kekurangan unsusr hara karena tidak banyak bahan organik yang
dibusukkan, serta tingkat kelembaban yang berkurang sehingga tanah cenderung
menjadi kering.
Pengolahan
Tanah Pertanian
a. Pengolahan
lahan pertanian dapat menyebabkan kerusakan tanah sebab :
- pembajakan menyebabkan hancurnya struktur tanah dan mengubah struktur tanah, tanah menjadi kering dan mudah terkena erosi oleh angin
- bahan organik kadang menjadi terkubur lebih dalam sehingga tidak optimal digunakan oleh tanaman.
- pembajakan menyebabkan hancurnya struktur tanah dan mengubah struktur tanah, tanah menjadi kering dan mudah terkena erosi oleh angin
- bahan organik kadang menjadi terkubur lebih dalam sehingga tidak optimal digunakan oleh tanaman.
- alat berat
yang digunakan dapat merusak struktur tanah dan aerasi maupun penyerapan air
- penggunaan
pestisida dapat membunuh biota yang penting bagi kesuburan tanah
b. Beberapa cara
untuk mengatasi kerusakan tanah :
-
penghijauan / reboisasi, meningkatkan jumlah vegetasi dapat mengurangi erosi
dan menambah jumlah nutrien tanah
- memperbaharui metode pertanian,
seperti pergiliran tanaman, tersering, dan pemupukan organik/ menambah bahan
organiK ke tanah.
3. BATUAN
Batuan
adalah kumpulan berbagai mineral dalam bentuk padat. Mineral berupa senyawa
anorganik. Batuan dan mineral menyusun lapisan kerak bumi. Batuan terdapat di
seluruh lapisan permukaan bumi baik di darat maupun laut. Batuan dibedakan
menjadi tiga jenis utama yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan
metamorf. Ketiga jenis batuan ini dapat mengalami perubahan geologis sehingga
bisa berubah ke jenis lain.
3.1.Batuan
Beku
Batuan beku
terbentuk dari magma yang ke luar permukaan bumi , mengalami pendinginan dan
mengeras. Mineral utama penyusun batuan beku adalah silikat, kuarsa(silikon
dioksida). Mineral silikat mengandung elemen lain seperti besi, aluminium,
kalsium, natrium, dan magnesium. Contoh batuan beku adalah granit, diorit,
gabro, dan peridotit
3.2.Batuan
Sedimen
Terbentuk
dari kumpulan partikel mineral yang berasal dari batuan sebelumnya karena
adanya proses pelapukan dan erosi. Batuan asal bisa berupa batuan beku, batuan,
metamorf, atau batuan sedimen sendiri yang sudah lebih dulu terbentuk.
Kandungan mineral utama berasal dari batuan beku dan ditambah dari bahan
organik. Contoh batuan sedimen adalah konglomerat, dolomit, dan batu bara.
3.3.Batuan
Metamorf
Terbentuk
dari batuan sebelumnya yang mengalami perubahan tekstur maupun struktur akibat
panas maupun tekanan yang begitu tinggi. Biasanya mengandung mineral yang telah
mengalami perubahan dari batuan induknya. Contoh batuan metamorf adalah marmer
dan batu tulis
Berbagai
batuan telah dimanfaatkan manusia seperti senjata manusia purba, bahan
kontruksi bangunan, perhiasan, bahan bakar, dan memiliki nilai ekonomi yang
tinggi.
4. ROTASI DAN REVOLUSI BUMI
4.1.Rotasi
Bumi
Rotasi bumi
adalah peredaran bumi mengelilingi sumbunya atau porosnya dari arah barat ke
timur. Lamanya rotasi bumi disebut kala rotasi yaitu selama 23 jam 56 menit 4
detik (disebut satu hari).
Bumi
berputar dari porosnya dari barat ke timur yang disebut berotasi. Akibat rotasi
bumi benda-benda langit seolah mengalami pergerakan semu harian dari timur ke
barat, terjadi peristiwa siang dan malam, maupun terjadinya perbedaan waktu.
Periode rotasi buni adalah 23 jam 56 menit atau dibulatkan menjadi 24 jam
kurang 4 menit tiap kali putaran. Arah putaran negatif ke arah timur. Saat
berotasi atmosfernya pun ikut berotasi.
Akibat
Rotasi Bumi
Akibat
perputaran bumi pada porosnya (rotasi bumi) maka akan terjadi beberapa
peristiwa di bumi yaitu :
1).
Terjadinya siang dan malam
Bagian bumi
yang menghadap kearah matahari ketika berputar pada porosnya akan mengalami
siang, sebaliknya bagian bumi yang membelakangi matahari akan mengalami malam,
dan hal ini terjadi secara bergantian yaitu panjang waktu siang dan malam
rata-rata 12 jam. Perbedaan waktu siang dan malam akan menjadi lebih besar pada
tempat-tempat yang jauh dari khatulistiwa.
2).
Terjadinya perbedaan waktu diberbagai tempat di muka bumi
Orang-orang
yang berada disebelah timur akan mengalami matahari terbit dan terbenam lebih
dahulu. Hal ini dikarenakan bumi berputar dari arah barat ke timur. Daerah yang
berada pada sudut 15 derajat lebih ke timur akan melihat matahari terbit lebih
dahulu selama 1 jam, maka jika di Nusa Tenggara Barat matahari telah terbit,
maka kita di Jakarta baru melihat matahari terbit satun jam setelahnya. Atau
jika di Nusa Tenggara Barat pukul 06.00 WITA, maka di Jakarta baru pukul 05.00
WIB.
3). Gerak
semu harian bintang
Akibat
rotasi bumi maka kita yang ada di bumi melihat seolah olah mataharilah yang
bergerak berputar dari timur kebarat mengelilingi bumi. Padahal yang terjadi
sebenarnya adalah matahari tidak bergerak, tetapi bumilah bergerak berputar
mengelilingi matahari dari barat ke timur. Gerak yang tidak sebenarnya ini
dinamakan gerak semu harian bintang. Disebut gerak semu harian karena kita
dapat mengamatinya setiap hari atau setiap saat.
4.2.Revolusi
Bumi
Seperti
halnya planet-planet yang lain bumi juga berevolusi mengelilingi matahari dalam
tata suryanya. Bidang revolusi bumi disebut ekliptika. Satu kali periode
revolusi bumi adalah 365 hari 6 jam 9 menit dan 10 detik yang disebut satu
tahun pada penanggalan Masehi. Revolusi bumi mengakibatkan pergeseran matahari
dari utara ke selatan khatulistiwa, perubahan lama siang dan malam, peredaran
semu matahari, serta pergantian musim. Pergantian musim disebabkan karena tidak
sejajarnya sumbu rotasi bumi dan sumbu revolusi bumi. Sudut yang terbentuk oleh
ke dua sumbu tadi menyebabkan perubahan musim bumi di sebelah utara dan
selatan. Jika belahan bumi utara musim dingin di belahan selatan musim panas.
Daerah iklim
sedang mengalami pergantian 4 musim yaitu musim panas (summer), gugur
(autum/fall), dingin (winter), dan semi (spring). Pada musim panas siang lebih
panjang dari pada malam dan sebaliknya.
Gambar revolusi
bumi
Revolusi Bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Revolusi bumi merupakan akibat tarik menarik antara gaya gravitasi matahari dengan gaya gravitasi bumi, selain perputaran bumi pada porosnya atau disebut rotasi bumi.
Kala revolusi bumi dalam satu kali mengelilingi matahari adalah 365¼ hari. Bumi berevolusi tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika melainkan miring dengan arah yang sama membentuk sudut 23,50 terhadap matahari, sudut ini diukur dari garis imajiner yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan yang disebut dengan sumbu rotasi.
5. Pengaruh Revolusi Bumi
1.
Perbedaan Lama Siang dan Malam
Kombinasi antara revolusi bumi serta kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika menimbulkan beberapa gejala alam yang diamati berulang setiap tahunnya.
Antara tanggal 21 Maret s.d 23 September
a.
Kutub utara mendekati matahari, sedangkan kutub
selatan menjauhi matahari.
b.
Belahan bumi utara menerima sinar matahari lebih
banyak daripada belahan bumi selatan.
c.
Panjang siang dibelahan bumi utara lebih lama daripada
dibelahan bumi selatan.
d.
Ada daerah disekitar kutub utara yang mengalami siang
24 jam dan ada daerah disekitar kutub selatan yang mengalami malam 24 jam.
e.
Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke
utara.
f.
Kutub utara paling dekat ke matahari pada tanggal 21
juni. Pada saat ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5o ke
utara.
Antara tanggal 23 September s.d 21 Maret
1)
Kutub selatan lebih dekat mendekati matahari,
sedangkan kutub utara lebih menjauhi matahari.
2)
Belahan bumi selatan menerima sinar matahari lebih
banyak daripada belahan bumi utara.
3)
Panjang siang dibelahan bumi selatan lebih lama
daripada belahan bumi utara.
4)
Ada daerah di sekitar kutub utara yang mengalami malam
24 jam dan ada daerah di sekitar kutub selatan mengalami siang 24 jam
2.
Gerak Semu Tahunan Matahari
Pergeseran
posisi matahari ke arah belahan bumi utara (22 Desember – 21 Juni) dan
pergeseran posisi matahari dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan (21
Juni – 21 Desember ) disebut gerak semu harian matahari. Disebut demikian
karena sebenarnya matahari tidak bergerak. Gerak itu akibat revolusi bumi
dengan sumbu rotasi yang miring.
3.
Perubahan Musim
Belahan bumi
utara dan selatan mengalami empat musim. Empat musim itu adalah musim semi,
musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Berikut ini adalah tabel musim pad
waktu dan daerah tertentu di belahan bumi.
Musim-musim dibelah bumi utara
Musim semi : 21 Maret – 21 Juni
Musim panas : 21 Juni – 23 September
Musim gugur : 23 September – 22 Desember
Musim Dingin : 22 Desember – 21 Maret
Musim-musim dibelah bumi selatan
Musim semi : 23 September – 22 Desember
Musim panas : 22 Desember – 21 Maret
Musim gugur : 21 Maret – 22 Juni
Musim Dingin : 21 Juni – 23 September
Musim semi : 21 Maret – 21 Juni
Musim panas : 21 Juni – 23 September
Musim gugur : 23 September – 22 Desember
Musim Dingin : 22 Desember – 21 Maret
Musim-musim dibelah bumi selatan
Musim semi : 23 September – 22 Desember
Musim panas : 22 Desember – 21 Maret
Musim gugur : 21 Maret – 22 Juni
Musim Dingin : 21 Juni – 23 September
5. Perubahan
Kenampakan Rasi Bintang
Rasi bintang adalah susunan
bintang-bintang yang tampak dari bumi membentuk pola-pola tertentu.
Bintang-bintang membentuk sebuah rasi sebenarnya tidak berada pada lokasi yang
berdekatan. Karena letak bintang-bintang itu sangat jauh, maka ketika diamati
dari bumi seolah-olah tampak berdekatan. Rasi bintang yang kita kenal antara
lain Aquarius, Pisces, Gemini, Scorpio, Leo, dan lain-lain.
Ketika bumi
berada disebelah timur matahari, kita hanya dapat melihat bintang-bintang yang
berada di sebelah timur matahari. Ketika bumi berada di sebelah utara matahari,
kita hanya dapat melihat bintang-bintang yang berada di sebelah utara matahari.
Akibat adanya revolusi bumi, bintang-bintang yang nampak dari bumi selalu
berubah.
6. Kalender
Masehi
Lama waktu
dalam setahun adalah 365 hari. Untuk menampung kelebihan ¼ hari pada tiap tahun
maka lamanya satu tahun diperpanjang 1 hari menjadi 366 hari pada setiap empat
tahun. Satu hari tersebut ditambahkan pada bulan februari. Tahun yang lebih
panjang sehari ini disebut tahun kabisat. Untuk mempermudah mengingat, maka
dipilih sebagai tahun kabisat adalah tahun yang habis di bagi empat. Contohnya
adalah 1984,2000, dan lain-lain
B. BENDA LANGIT
1. MATAHARI
Matahari
merupakan salah satu bintang di jagat raya yang menjadi pusat tata surya kita.
Bumi dan planet lain mengelilingi matahari pada orbit/garis edar masing-masing.
Matahari berupa bola gas raksasa yang tersusun oleh gas Hidrogen (92%0 dan
Helium (7,8%). Matahari adalah penyedia energi bagi kehidupan bumi. Pada inti
matahari dengan suhu mencapai 15.000.000 oC gas hidrogen diubah menjadi Helium
. Pengubahan ini memancarkan cahaya dan panas yang dipakai untuk fotosintesis
oleh tanaman dan energi berpindah ke organisme lain melalui rantai makanan.
Matahari
berukuran sangat besar dengan diameter 109 kali diameter bumi, dan volume 1,3
juta kali volume bumi. Jarak bumi ke matahari kira-kira 150 juta km. Matahari
adalah salah satu bintang yang terdekat dengan bumi. Jutaan bintang di jagat
raya dan tampak kecil karena jaraknya yang sangat jauh.
2. BULAN
Bulan adalah
satelit bumi/ pengikut bumi. Satelit terbentuk secara alami bersama
terbentuknya planet. Bulan memiliki masa yang lebih kecil dan berlokasi dalam
lingkungan gravitasi planet tertentu, maka satelit tersebut beredar
mengelilingi planet tersebut. Jika benda yang mengikut ini dibuat oleh manusia
disebut satelit buatan.
Gerakan Bulan
Bulan
bergerak mengelilingi buni (berevolusi) dan juga berotasi pada porosnya dengan
kecepatan tertentu. Hal ini terbukti dengan permukaan bulan yang tidak selalu
sama jika dilihat dari bumi.Waktu yang dibutuhkan bulan untuk berotasi dan
berevolusi adalah sama yaitu 29 hari atau 1 bulan. Revolusi bulan mengakibatkan
adanya fase bulan, yaitu bentuk bulan yang selalu berubah-ubah jika dilihat
dari bumi yang memantulkan cahaya matahari berubah secara teratur. Kadang
tampak seperti sabit, kadang lebih tebal, kadang bulat penuh. Kedudukan bulan
yang searah dengan matahari disebut konjungsi, yaitu bulan yang menghadap bumi
dalam keadaan gelap, sehingga kita tidak dapat melihat cahaya bulan. Perubahan
fase bulan dipakai untuk penghitungan kalender Hijriyah. Satu bulan pada
penanggalan revolusi bulan lamanya 29,5 hari, tepatnya 29 hari, 12 jam, 44
menit, 3 detik. Lamanya satu tahun adalah 354 hari.
Gerhana
Bulan
Gerhana
terjadi karena lintasan bulan. Bulan mengelilingi buni dengan lintasannya yang
berbentuk elips, dan bumi menjadi titik pusat lintasan tersebut. Lintasan
terjauh bulan disebut apogea dan lintasan terdekat disebut perigea. Bulan tidak
memancarkan sinarnya sendiri tetapi memantulkan cahaya matahari. Bayangan bumi
dan bulan membentuk kerucut. Kerucut bayangan bumi lebih panjang dari pada
bayangan bulan. Kerucut bayangan gelap disebut umbra yang tidak terlalu gelap
disebut penumbra. Penumbra di belakang bumi atau bulan berbentuk kerucut dengan
puncaknya di bumi atu di bulan, makin jauh makin besar sampai bayangan tidak
terlihat.
Gerhana
bulan dapat terjadi saat bulan purnama, yaitu saat matahari bumi dan bulan
berada dalam satu garis lurus. Ketika umbra bumi mengenai bulan, atau bulan
memasuki daerah umbra bumi akan terjadi gerhana bulan total, jika bulan masuk
sebagian ke bagiam umbra bumi maka terjadi gerhana bulan sebagian, jika seluruh bulan berada di bagian penumbra
maka disebut gerhana penumbra.
3. PLANET DAN PLANET KERDIL (DRAWF PLANET)
Planet
adalah anggota tata surya yang berukuran relatif besar, tidak memancarkan
cahayanya sendiri melainkan merefleksikan cahaya matahari, dan berputar
mengelilingi matahari. Tahun 2006 IAU(international Astronomical Union)
merumuskan benda langit sebagai benda langit yang memiliki orbit mengelilingi
matahari, memiliki massa dan gravitasi yang cukup sehingga dapat membentuk
struktur bulat, dan memiliki garis/jalur orbit yang bersih”.
Ada delapan
planet dalam sistem tata surya kita yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars,
Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Empat planet yang terdekat dengan
matahari yaitu Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars dikelompokkan sebagai planet
dalam. Planet dalam berupa bola padat yang tersusun atas batuan. Yupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus dikelompokkan sebagai planet luar. Anggota
planet luar memiliki struktur berupa bola gas dan memiliki cincin. Antara
planet luar dan planet dalam terdapat serbuk asteroid yang merupakan jalur
lintasan asteroid.
Pluto,
Ceres, dan Eris dikelompokkan ke dalam planet kerdil (dwarf planet) yang
memiliki lintasan yang tidak bersih.
4. KOMET, ASTEROID, DAN METEOR
Komet,
Asteroid, dan Meteor merupakan serpihan-serpihan benda langit yang melayang di
angkasa. Ketiganya berbeda terutama dalam hal komponen penyusunnya dan
orbitnya.
Komet
Merupakan serpihan benda langit berupa bola es dan debu. Komet hanya terlihat saat melintas dekat matahari dan dikenali dengan ekornya yang memanjang sampai ratusan kilometer. Ekor komet terbentuk karena energi yang dipancarkan matahari meniup bagian partikel gas dan debu di permukaan komet yang selalu menjauhi matahari. Orbit komet berbentuk oval dan memiliki periode tertentu sehingga dapat diramalkan kapan akan mun culnya. Contoh komet adalah Halley dan Komet Halle Bobb.
Merupakan serpihan benda langit berupa bola es dan debu. Komet hanya terlihat saat melintas dekat matahari dan dikenali dengan ekornya yang memanjang sampai ratusan kilometer. Ekor komet terbentuk karena energi yang dipancarkan matahari meniup bagian partikel gas dan debu di permukaan komet yang selalu menjauhi matahari. Orbit komet berbentuk oval dan memiliki periode tertentu sehingga dapat diramalkan kapan akan mun culnya. Contoh komet adalah Halley dan Komet Halle Bobb.
Asteroid
Berupa serpihan benda langit berupa batuan padat dengan ukuran bervariasi. Letaknya berada di sabuk asteroid yaitu antara planet Yupiter dan Mars.
Berupa serpihan benda langit berupa batuan padat dengan ukuran bervariasi. Letaknya berada di sabuk asteroid yaitu antara planet Yupiter dan Mars.
Meteor
Merupakan serpihan benda langit yang berupa batuan yang sering memasuki atmosfer bumi yang dikenal sebagai bintang jatuh. Gesekan meteror dengan atmosfer bumi menimbulkan panas dan cahaya. Gesekan ini pula yang menjadikan meteor akan hancur menjadi debu. Jika ukuran meteor cukup besar masih ada yang mampu melewati atmosfer dan jatuh menghantam tanah, yang disebut meteorit dan dapat membentuk kawah.
Merupakan serpihan benda langit yang berupa batuan yang sering memasuki atmosfer bumi yang dikenal sebagai bintang jatuh. Gesekan meteror dengan atmosfer bumi menimbulkan panas dan cahaya. Gesekan ini pula yang menjadikan meteor akan hancur menjadi debu. Jika ukuran meteor cukup besar masih ada yang mampu melewati atmosfer dan jatuh menghantam tanah, yang disebut meteorit dan dapat membentuk kawah.
2. TES FORMATIF
b. menunjam,
berbenturan, dan menukik
c. mendekat,
subinduksi, dan menajam
d. mendatar, menubruk,
dan mendekat
2. Proses pembentukan lipatan dan
patahan terjadi karena adanya gerakan....
a. tiba-tiba dan
singkat
b. benturan dan
teratur
c. lambat dan cepat
d. menukik dan mendatar
3. Gerak vulkanik dapat mengakibatkan
sumber daya mineral....
a. tenggelam ke lapisan
bumi yang dalam
b. terkumpul di suatu
tempat di bagian dalam bumi
c. dimanfaatkan oleh
penduduk sekitarnya
d. terangkat dari bagian dalam bumi ke
permukaan
4. Aktivitas vulkanisme terdiri dari....
a. gempa dan
tektonik
b. eflata dan lava
magma
c. efusif dan eksplosif
d. erupsi dan intrusi
magma
5. Benda yang dikeluarkan vulkanisme,
yaitu dalam bentuk....
a. batuan, lava, dan
lahar
b. lelehan, hujan debu,
dan batuan
c. padat, cair, dan gas
d. granit, gas, dan
lahar
a. gunung api aktif,
istirahat, dan mati
b. gunung api mar,
perisai, dan strato
c. gunung api muda,
dewasa, dan tua
d. gunung api Hawaii,
Stromboli, dan Vulkano
7. Berikut ini yang termasuk bentukan
vulkanisme adalah....
a. lipatan, dikes, dan
apofisis
b. patahan, batolit,
dan gang
c. batuan, lipatan, dan
lakolit
d. batolit, lakolit,
dan sill
8. Batuan pembentuk litosfer terdiri
dari batuan....
a. plutonik, porfirik,
dan efusif
b. klastik, kimiawi,
dan organik
c. beku, sedimen, dan
metamorf
d. termik, dinamik, dan
pneumatolik
9. Jenis gempa yang sangat berbahaya dan
meliputi wilayah luas adalah....
a. gempa vulkanik
b. gempa runtuhan
c. gempa longsor
d. gempa tektonik
10. Faktor yang memengaruhi pelapukan dalam mengubah
bentuk muka bumi adalah....
a. kehidupan, bahan
asal, dan angin
b. pelapukan, batuan,
dan hewan
c. cuaca, panas
matahari, dan tempat
d. makhluk hidup,
radiasi, dan angin
II. Jawablah dengan singkat dan jelas!
1. Jelaskan proses pembentukan bumi
menurut teori lempeng tektonik!
2. Jelaskan lipatan, patahan, dan
vulkanisme!
3. Jelaskan faktor-faktor penyebab gempa
bumi dan akibatnya!
4. Jelaskan tipe-tipe gunung dan berikan
contohnya serta buatkan gambarnya!
5. Buatlah daftar dampak negatif dan
positif dari tenaga endogen, serta penanggulangannya!
Kunci Jawaban
Kunci Jawaban Pilihan Ganda
1. a
2. c
3. d
4. d
5. c
6. b
7. d
8. c
9. d
10. d
Kunci Jawaban Isian:
1. Teori Lempeng Tektonik
menyatakan kulit bumi terdiri dari lapisan atau lempeng dengan ketebalan 75–125
km, terdiri dari 12 lempeng besar dalam arti satu dengan lainnya tidak
terputus. Lempeng bergerak mendatar secara tidak teratur dan arahnya tidak
sama. Pada batas pertemuan lempeng yang saling menjauh, bertumbukan, dan
berpapasan, menimbulkan getaran dan mengubah struktur lapisan kulit bumi.
2.Bentuk lipatan adalah gelombang
lapisan batuan. Lipatan terjadi karena arah tenaga endogen yang mendatar dalam
waktu lama secara perlahan-lahan. Pada lipatan terdapat punggung lipatan yang
disebut antiklinal. Bagian rendah antara dua antiklinal disebut sinklinal.
Persebaran lipatan di Indonesia terdapat pada deretan Pegunungan Muda Sirkum
Pasifik ataupun Sistem Pegunungan Muda Mediterania.
* Patahan terjadi bila hubungan lapisan
batuan pada kulit bumi terputus. Patahan dapat juga terjadi karena pengurangan
lapisan dalam kerak bumi, misalnya karena letusan vulkanisme sehingga satu
bagian kulit bumi merosot terhadap bagian di sebelahnya. Daerah patahan yang
terkenal di Indonesia adalah Patahan Lembang di Jawa Barat, Pegunungan Jiwo dan
Pegunungan Kidul di Jawa Tengah, dan Patahan Semangko di Bukit Barisan Sumatra.
* Vulkanisme adalah peristiwa pergerakan
magma di dalam kulit bumi hingga ke permukaan bumi. Vulkanisme juga berhubungan
dengan pembentukan gunung api. Magma adalah batuan cair pijar bersuhu tinggi,
terdiri dari berbagai mineral serta mengandung gas yang larut di dalamnya.
Gerakan magma itu terjadi karena magma mengandung gas dan merupakan sumber
tenaga magma untuk menekan batuan yang ada di sekitarnya. Setiap gerakan
merupakan peristiwa vulkanisme.
3. Gempa bumi adalah getaran di
permukaan bumi yang berasal dari dalam lapisan-lapisan kulit bumi. Gempa dapat
dibagi atas gempa tektonik, vulkanik, dan runtuhan.
Gempa bumi dapat terjadi karena peristiwa
tektonisme, vulkanisme, dan runtuhan. Akibat yang ditimbulkan oleh ketiga jenis
gempa tersebut berbeda-beda. Gempa ektonik sangat berbahaya karena gerakannya
cepat dan kuat serta dampaknya dirasakan di wilayah yang sangat luas. Upaya
yang dilakukan untuk memperkecil dampak yang ditimbulkan gempa, yaitu dengan
membangun rumah tahan gempa, mengenali ciri bencana dengan memerhatikan
fenomena alam, mengetahui cara melindungi diri dan melakukan
persiapan-persiapan menghadapi bencana alam, serta memelihara kelestarian hutan
di pantai ataupun pegunungan.
4. Gunung terjadi karena terobosan
magma pada lapisan kulit bumi dan magma tersebut tidak sampai ke permukaan
bumi. Berdasarkan bentuknya, gunung api dibedakan menjadi Gunung Api Maar,
Perisai, dan Strato. Persebaran gunung dan pegunungan di Indonesia terdapat di
seluruh pulau Indonesia, terutama daerah yang dilalui oleh deretan Pegunungan
Muda Mediterania dan Sirkum Pasifik. Gunung-gunung tersebut termasuk gunung
yang masih aktif.
5. Tenaga endogen adalah tenaga
atau kekuatan yang berasal dari bagian dalam bumi. Tenaga endogen membangun
bentuk muka bumi dan kulit bumi yang meliputi bagian luar permukaan bumi hingga
ke bagian dalam bumi. Kulit bumi terdiri dari lapisan atau batuan yang tebalnya
beberapa puluh kilometer. Tenaga endogen terdiri dari gerak tektonik,
vulkanisme, dan gempa bumi.
BAB III EVALUASI
1.
Bumi tidak persis seperti bola, tetapi agak pepat di
kedua kutubnya. Ini disebabkan oleh…
a. Khatulistiwa berayun kearah luar akibat rotasi bumi
b. Bumi berevolusi terhadap matahari
c. Bulan berevolusi terhadap bumi
d. Orbit bumi berbentuk lingkaran
e. Bulan dan bumi berevolusi terhadap matahari
a. Khatulistiwa berayun kearah luar akibat rotasi bumi
b. Bumi berevolusi terhadap matahari
c. Bulan berevolusi terhadap bumi
d. Orbit bumi berbentuk lingkaran
e. Bulan dan bumi berevolusi terhadap matahari
2.
Di samping beredar mengelilingi matahari, bumi juga
berputar pada porosnya dari arah . . . .
a. Timur ke arah barat
b. Utara ke arah selatan
c. Barat ke arah timur
d. Selatan ke arah utara
e. Kanan ke arah kiri
a. Timur ke arah barat
b. Utara ke arah selatan
c. Barat ke arah timur
d. Selatan ke arah utara
e. Kanan ke arah kiri
3.
Apa sebabnya matahari seakan-akan bergerak dari timur
ke barat?
a. Gerak matahari lebih cepat
b. Periode rotasi bumi lebih singkat
c. Bumi berputar mengelilingi matahari
d. Bumi berotasi dari barat ke timur
e. Bumi berputar pada porosnya
a. Gerak matahari lebih cepat
b. Periode rotasi bumi lebih singkat
c. Bumi berputar mengelilingi matahari
d. Bumi berotasi dari barat ke timur
e. Bumi berputar pada porosnya
4.
Rotasi bumi mengakibatkan terjadinya . . . .
a. Pergantian musim di belahan bumi
b. Perbedaan lama siang dan malam
c. Pergantian siang dan malam
d. Gerak semu tahunan matahari
e. pasang surut air laut
a. Pergantian musim di belahan bumi
b. Perbedaan lama siang dan malam
c. Pergantian siang dan malam
d. Gerak semu tahunan matahari
e. pasang surut air laut
5.
Pergerakan dari timur ke barat pada matahari disebut…
a. Perbedaan semu tahunan matahari
b. Perbedaan waktu
c. Peredaran semu harian matahari
d. Perubahan musin
e. Peredaran harian matahari
a. Perbedaan semu tahunan matahari
b. Perbedaan waktu
c. Peredaran semu harian matahari
d. Perubahan musin
e. Peredaran harian matahari
6.
Kemiringan sumbu bumi adalah…
a. 50 b. 450 c. 23,50 d. 10 e. 150
a. 50 b. 450 c. 23,50 d. 10 e. 150
7.
Berapakah lama waktu untuk 1x rotasi bumi?
a. 24 jam b. 365 hari c. 354 hari d. 29 hari e. 360 hari
a. 24 jam b. 365 hari c. 354 hari d. 29 hari e. 360 hari
8.
Pergerakan dari timur ke barat pada matahari disebut…
a. Perbedaan semu tahunan matahari
b. Perbedaan waktu
c. Peredaran semu harian matahari
d. Perubahan musin
e. Pergeseran semu matahari
a. Perbedaan semu tahunan matahari
b. Perbedaan waktu
c. Peredaran semu harian matahari
d. Perubahan musin
e. Pergeseran semu matahari
9.
Perbedaan waktu di dua tempat di bumi ditentukan oleh .
. . .
1. Letak bujur meridian
2. Berputarnya bumi mengelilingi matahari
3. Poros bumi tidak tegak lurus bidang orbit bumi
Yang benar adalah pernyataan . . . .
a. 1, 2, 3 c. 1 dan 3 e. 2 saja
b. 1 dan 2 d. 1 saja
1. Letak bujur meridian
2. Berputarnya bumi mengelilingi matahari
3. Poros bumi tidak tegak lurus bidang orbit bumi
Yang benar adalah pernyataan . . . .
a. 1, 2, 3 c. 1 dan 3 e. 2 saja
b. 1 dan 2 d. 1 saja
10.
Manakah yang bukan akibat rotasi bumi?
a. peredaran semu harian benda langit
b. perbedaan musim
c. perbedaan waktu
d. pembelokan arah angin
e. peredaran mengelilingi matahari
a. peredaran semu harian benda langit
b. perbedaan musim
c. perbedaan waktu
d. pembelokan arah angin
e. peredaran mengelilingi matahari
11.
Akibat rotasi
bumi terjadi :
1. Pergantian musim
2. Pergantian siang dan malam
3. Pasang surut air laut
4. Perbedaan waktu di dua tempat berbeda
1. Pergantian musim
2. Pergantian siang dan malam
3. Pasang surut air laut
4. Perbedaan waktu di dua tempat berbeda
Pernyataan yang benar adalah . . . .
a. 1, 2, dan 3 c. 2 dan 4 e. 3
dan 4
b. 1 dan 3 d. 4 saja
b. 1 dan 3 d. 4 saja
12.
Perbedaan tempat 10 bujur, berbeda waktu….
a. 4 menit b. 60 menit c. 24 jam
d. 15 menit e. 30 menit
a. 4 menit b. 60 menit c. 24 jam
d. 15 menit e. 30 menit
13.
Indonesia memiliki berapa daerah waktu?
a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5
a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5
14.
WIB dimulai dari bujur…..
a. 1050 b. 1200 c. 1350 d. 1500 e. 950
a. 1050 b. 1200 c. 1350 d. 1500 e. 950
15.
Antara WIB dan WITA terjadi perbedaan waktu….
a. 4 menit b. 15 menit c. 1 jam d. 1 hari e. 30 menit
a. 4 menit b. 15 menit c. 1 jam d. 1 hari e. 30 menit
16.
suatu saat di kota Greenwich menunjukkan pukul 10.30.
Pukul berapakah di tempat 450 BB?
a.
8.00 b. 4.30 c. 6.00 d.
7.30 e. 8.30
17.
Di kota B yang terletak di 300 BT menunjukkan pukul
9.00. Terletak pada bujur berapakah kota C yang menunjukkan pukul 9.40?
a. 10 BT b. 200 BT c. 100 BB d. 400 BT e. 50 BT
a. 10 BT b. 200 BT c. 100 BB d. 400 BT e. 50 BT
18.
Menurut efek Coriolis, angin di wilayah utara bumi
membelok ke arah?
a. kanan b. kiri c. atas d. bawah e. Pinggir
a. kanan b. kiri c. atas d. bawah e. Pinggir
19.
Bidang orbit bumi disebut…
a. elips b. ekliptika c. poros d. Gravitasi e. Datar
a. elips b. ekliptika c. poros d. Gravitasi e. Datar
20.
Periode revolusi bumi adalah…
a. 24 jam c. 29,5 hari e. 366 hari
b. 365 ¼ hari d. 354 hari
a. 24 jam c. 29,5 hari e. 366 hari
b. 365 ¼ hari d. 354 hari
21.
Bila di kota X yang terletak pada 100o BB pukul 08.00
maka di kota Y yang terletak pada 70o BB pukul . . . .
a. 06.00 c. 09.00 e. 11.00
b. 07.00 d. 10.00
a. 06.00 c. 09.00 e. 11.00
b. 07.00 d. 10.00
22.
Manakah pernyataan berikut ini yang tidak benar?
a. Bumi bergerak mengitari matahari sekali setiap tahun
b. Bumi berputar mengitari porosnya sekali setiap bulan
c. Bumi mempunyai musim karena porosnya miring
d. Siang dan malam terjadi karena bumi berputar mengitari porosnya
e. Garis lintang 0 derajat disebut equator
a. Bumi bergerak mengitari matahari sekali setiap tahun
b. Bumi berputar mengitari porosnya sekali setiap bulan
c. Bumi mempunyai musim karena porosnya miring
d. Siang dan malam terjadi karena bumi berputar mengitari porosnya
e. Garis lintang 0 derajat disebut equator
23.
Pergantian musim di Eropa terutama disebabkan oleh . .
. .
a. Revolusi bumi
b. Kemiringan poros bumi terhadap eplitika
c. Revolusi dan rotasi bumi
d. Revolusi dan kemiringan poros bumi terhadap ekliptika
e. Rotasi bumi
a. Revolusi bumi
b. Kemiringan poros bumi terhadap eplitika
c. Revolusi dan rotasi bumi
d. Revolusi dan kemiringan poros bumi terhadap ekliptika
e. Rotasi bumi
24.
Perhatikan diagram gerak semu tahunan matahari di bawah
Pada bulan juli, Australia mengalami musim . . . .
a. Semi c. Gugur e. kemarau
b. Panas d. Dingin
Pada bulan juli, Australia mengalami musim . . . .
a. Semi c. Gugur e. kemarau
b. Panas d. Dingin
25.
Pada periode 21 Maret- 23 Sept, Indonesia mengalami
musim…..
a. hujan b. dingin c. semi d. Kemarau e. Gugur
a. hujan b. dingin c. semi d. Kemarau e. Gugur
26.
Pada periode 21 Maret-21Juni, kawasan utara bumi (sub
tropis) mengalami musim…
a. semi b. gugur c. panas d. Dingin e. salju
a. semi b. gugur c. panas d. Dingin e. salju
27.
Akibat perputaran bumi mengelilingi matahari maka
terjadilah . . . .
1. Pergantian empat musim di Eropa
2. Pasang dan surut
3. Lama siang dan malam tidak sama sepanjang tahun di Eropa
4. Terjadinya pergantian siang dan malam
Pertanyaan yang benar adalah . . . .
a. 1, 2, 3 c. 2, 4 e. Tidak ada yang benar
b. 1, 3 d. 4 saja
1. Pergantian empat musim di Eropa
2. Pasang dan surut
3. Lama siang dan malam tidak sama sepanjang tahun di Eropa
4. Terjadinya pergantian siang dan malam
Pertanyaan yang benar adalah . . . .
a. 1, 2, 3 c. 2, 4 e. Tidak ada yang benar
b. 1, 3 d. 4 saja
28.
Manakah yang merupakan tahun khabisat?
a. 1900 b. 2000 c. 2009 d. 2007 e. 2013
a. 1900 b. 2000 c. 2009 d. 2007 e. 2013
29.
Pembulatan dalam lamanya kala revolusi bumi adalah
sebesar….
a. 4 jam
b. 5 jam
c. 6 jam
d. 7 jam
e. 8 jam
a. 4 jam
b. 5 jam
c. 6 jam
d. 7 jam
e. 8 jam
30.
Gerakan benda mengelilingi benda lain dinamakan . . . .
a. registrasi
b. rotasi
c. revolusi
d. resolusi
e. volusi
a. registrasi
b. rotasi
c. revolusi
d. resolusi
e. volusi
31.
Suatu fenomena alam tergolong sebagai bencana jika
mengakibatkan…..
a. Korban jiwa dan kerusakan lingkungan
a. Korban jiwa dan kerusakan lingkungan
b.
Korban jiwa dan kerugian ekonomi
c. Korban jiwa dan kerugian sosial
d. kerugian material dan imaterial
e. Korban jiwa dan kerugian psikologis
c. Korban jiwa dan kerugian sosial
d. kerugian material dan imaterial
e. Korban jiwa dan kerugian psikologis
32.
Upaya memperkecil jumlah korban jiwa dan kerugian
akibat bencana alam disebut….
a. Simulasi bencana
b. Antisipasi bencana
c. Mitigasi bencana
d. Tanggap darurat
e. Lokalisasi bencana
a. Simulasi bencana
b. Antisipasi bencana
c. Mitigasi bencana
d. Tanggap darurat
e. Lokalisasi bencana
33.
Tindakan mitigasi bencana alam dilakukan….
a. Sebelum terjadi bencana
b. Setelah ada kepastian akan terjadi bencana
c. Setelah bencana berlalu
d. Sebelum, saat, dan sesudah terjadi bencana
e. Setelah dilakukan evaluasi penanganan bencana
a. Sebelum terjadi bencana
b. Setelah ada kepastian akan terjadi bencana
c. Setelah bencana berlalu
d. Sebelum, saat, dan sesudah terjadi bencana
e. Setelah dilakukan evaluasi penanganan bencana
34.
Perhatikan contoh perilku berikut ini !
1.
Membuang sampah ke sungai
2.
Menebang hutan secara besar-besaran
3.
Membangun pemukiman di daerah resapan air
4.
Melakukan penambangan tradisional
5.
Mengusahakan perikanan darat
Prilaku yang mempengaruhi terjadinya
banjir ditunjukkan nomor….
a.
1,2 dan 3
b.
1,2 dan 4
c.
1,2 dan 5
d.
2,4 dan 5
e.
3,4 dan 5
35.
Salah satu penyebab bencana kekeringan adalah…..
a.
Tanah sulit ditembus air
b.
Musim kemarau berkepanjangan
c.
Kerusakan hutan
d.
Kebakaran hutan
e.
Perluasan permukiman
36.
Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut.
1. Membuat
bangunan dengan konstruksi antigempa
2. Mewaspadai
tanda-tanda gempa
3. Memasang
detektor gempa
4. Membuat
bangunan berbahan kayu jati
5. Mencari
posisi hiposentrum gempa
Langkah-langkah
mitigasi bencana gempa bumi ditunjukkan nomor…..
a. 1,2,
dan 3
b. 1,2,
dan 4
c.
1,2, dan 5
d. 2,4,
dan 5
e. 3,4,
dan 5
37.
Kegiatan mitigasi bencana merupakan kegiatan yang….
a. Bersifat
sosial
b. Rutin
dan berkelanjutan
c. Bersifat
taktis
d. Bersifat
insidentil
e. Hanya
dilakukan ditempat tertentu
38.
Hal yang tidak termasuk langkah-langkah mitigasi
bencana tanah longsor adalah….
a. Menangkap
pembalak hutan
b. Melakukan
reboisasi
c. Membuat
saluran irigasi
d. Membuat
terasering
e. Melakukan
penambangan di perbukitan
39.
Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut.
1. Melakukan
sosialisasi ke masyarakat tentang kebakaran hutan
2. Membuka
lahan tanpa membakar hutan
3. Melakukan
patroli hutan secara berkala
4. Menanami
hutan dengan tanaman tahan panas
5. Menanami
hutan secara tumpang sari
Langkah-langkah
mitigasi kebakaran hutan ditunjukkan nomor….
a. 1,2,
dan 3
b. 1,2,
dan 4
c. 1,2,
dan 5
d. 2,4,
dan 5
e. 3,4,
dan 5
40.
Data hasil pantauan aktivitas gunung api dilaporkan
ke….
a. BMKG
b. BASARNAS
c. Kementerian
ESDM
d. PVMBG
e. BPPT
41.
Jenis bencana alam yang paling sering terjadi di
Indonesia adalah….
a. Banjir
dan badai
b. Tanah
longsor dan gempa bumi
c. Letusan
gunung api dan gempa bumi
d. Badai
dan tanah longsor
e. Kekeringan
dan tanah longsor
42.
UU no. 24 thn 2007 menggolongkan bencana alam menjadi
tiga yaitu….
a. Bencana
alam, bencana ekonomi, bencana sosial
b. Bencana
alam, bencana sosial, bencana lingkungan
c. Bencana
alam, bencana non alam, bencana sosial
d. Bencana
alam, bencana buatan manusia, bencana sosial
e. Bencana
alam, bencana non alam, bencana buatan manusia
43.
Contoh bencana alam yang tidak terjadi di Indonesia
adalah….
a. Kekeringan
b. Badai
tropis
c. Wabah
penyakit
d. Kebakaran
hutan
e. Angin
Tornado
44.
Informasi yang tidak dibutuhkan saat melakukan tanggap
darurat bencana adalah…
a. Kondisi
geografis wilayah terkena bencana
b. Jalur
transportasi dan sistem telekomunikasi
c. Perkiraan
jumlah korban meninggal
d. Lokasi
penampungan korban bencana dan ketersediaan logistik
e. Angka
ketergantungan penduduk
45.
Urutan siklus manajemen bencana yang benar adalah….
a. Mitigasi,
respons, kesiapsiagaan, pemulihan
b. Mitigasi,
, kesiapsiagaan, respons, pemulihan
c. Mitigasi,
tanggap darurat , kesiapsiagaan, respons, pembangunan
d. Mitigasi,
pengawasan, respons, pemulihan
e. Mitigasi,
tanggap darurat, respons, pembangunan
46.
Macam-macam bentuk gunung api, yaitu....
a. gunung api aktif,
istirahat, dan mati
b. gunung api mar,
perisai, dan strato
c. gunung api muda,
dewasa, dan tua
d. gunung api Hawaii,
Stromboli,
e. Vulkano
47.
Berikut ini yang termasuk bentukan vulkanisme
adalah....
a. lipatan, dikes, dan
apofisis
b. patahan, batolit,
dan gang
c. batuan, lipatan, dan
lakolit
d. batolit, lakolit,
dan sill
e. semua salah
48.
Batuan pembentuk litosfer terdiri dari batuan....
a. plutonik, porfirik,
dan efusif
b. klastik, kimiawi,
dan organik
c. beku, sedimen, dan
metamorf
d. termik, dinamik, dan
pneumatolik
e. semua salah
49.
Jenis gempa yang sangat berbahaya dan meliputi wilayah
luas adalah....
a. gempa vulkanik
b. gempa runtuhan
c. gempa longsor
d. gempa tektonik
e. semua salah
50.
Faktor yang memengaruhi pelapukan dalam mengubah bentuk
muka bumi adalah....
a. kehidupan, bahan asal,
dan angin
b. pelapukan, batuan,
dan hewan
c. cuaca, panas
matahari, dan tempat
d. makhluk hidup,
radiasi, dan angin
e. semua benar
KUNCI JAWABAN
1. A 11.C 21.D 31.
A 41.C
2. C 12.B 22.E 32. C 42. E
3. C 13.C 23.D 33. A 43. E
4. C 14.E 24.D 34. A 44. E
5. C 15.C 25.D 35. B 45. C
6. C 16.D 26.A 36. A 46. B
7. A 17.D 27.B 37. B 47. C
8. C 18.A 28.B 38. E 48. D
9. C 19.B 29.C 39. A 49. D
10. B 20.B 30.C 40. D 50. D
2. C 12.B 22.E 32. C 42. E
3. C 13.C 23.D 33. A 43. E
4. C 14.E 24.D 34. A 44. E
5. C 15.C 25.D 35. B 45. C
6. C 16.D 26.A 36. A 46. B
7. A 17.D 27.B 37. B 47. C
8. C 18.A 28.B 38. E 48. D
9. C 19.B 29.C 39. A 49. D
10. B 20.B 30.C 40. D 50. D
BAB VI Penutup
Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi
yang menjadi pokok bahasan dalam modul ini, tentunya masih banyak kekurangan
dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan materi modul ini. Penulis banyak berharap
para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada penulis demi sempurnanya Modul ini dan dipenulisan makalah
dikesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga modul ini berguna bagi penulis pada
khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya. Kritik dan saran http//wyputra10@blogspot.com
DAFTAR PUSTAKA
- Badan Pusat Statistik Kota Banjar, 2009, Kota Banjar Dalam Angka
- Daldjoeni, N. 1987. Pokok – pokok Geografi manusia. Bandung: Alumni
- Fahriza, Siti, dkk. 2009. Geografi Menembus Batas. Bandung: MGI
4. Haryanto.1999. Ilmu Pengetahuan
Alam.Jakarta:Erlangga.
- Johan Johny E. Mansyah dkk. 2009. Satu hati Indonesia. Bandung: MGI
- Katili,J.A. 1979. Geologi Bandung : Kilat Madju
- Malik,Yakub, Ir dan Nanin. Ir. 2009. Gempa Bumi dan Tsunami. Bandung
- Marbun, M.A. 1982. Kamus Geografi. Jakarta : Ghalia Indonesia
- Museum Geologi Jawa Barat, 2008. Kumpulan Materi Pembekalan Sains Kebumian. Bandung
- NASA dikutip dari Microsoft ® Encarta ® 2006. ©
- Rochaeni. 2005. Penerapan Program Intensifikasi Pertanian di Kota Banjar. Skripsi Program Pendidikan Geografi.
- Sugiyanto, Danang Endarto. 2008. Mengkaji Ilmu Geografi. Tiga Serangkai
- Sumaatmadja,Nursid, Drs, 1981: Studi Geografi (suatu pendekatan dan analisa keruangan). Bandung : Alumni,
- Uli,Marah dan Asep Mulyadi,2007: Geografi untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta : esis
- Edu-articles.com – Situs Pendidikan Indonesia.htm
- http://yudi81.wordpress.com
- http://www.psb-psma.org
- http://museum.bgl.esdm.go.id
- http://balitbangda.kutaikartanegarakab.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar