Pemanfaatan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip Ekoefisiensi
 - Pada awalnya, proses energi yang terdapat di alam berjalan seimbang 
karena alam berperan sebagai penyeimbang. Apabila ada populasi tertentu 
yang berkembang sangat cepat, populasi tersebut akan terkena wabah dan 
kembali pada kondisi semula.
Setiap proses energi tidak ada yang sempurna sehingga selalu 
menghasilkan entropi (limbah). Oleh karena itu, setiap ada peningkatan 
kegiatan industry maka akan terjadi peningkatan limbah yang dikeluarkan 
dan dilepas ke alam. Hal tersebut memunculkan pandangan tentang 
pemanfaatan SDA berdasarkan prinsip ekoefisiensi.
Hal yang paling pokok dalam pemanfaatan sumber daya alam berdasarkan prinsip ekoefisiensi adalah sebagai berikut.
1. Menghemat sumber daya alam yang digunakan.
2. Menggunakan semua sumber daya alam yang dihasilkan dalam proses energi (industri).
3. Proses penambangan sumber daya alam tidak menimbulkan kerusakan lingkungan.
4. Sumber daya alam yang ditambang dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.
5. Proses penggunaan sumber daya alam tidak menimbulkan entropi atau limbah.
Berikut ini adalah beberapa contoh pemanfaatan sumber daya alam berdasarkan prinsip ekoefisiensi.
1. Penggunaan Air Bersih
Air yang dikelola oleh perusahaan air minum diambil dari sebagian mata 
air tanpa mengurangi fungsi mata air untuk mengairi sungai. Saluran air 
yang digunakan betul-betul saluran yang tidak mencemari air dan tidak 
menimbulkan kebocoran. Kelebihan air ditampung sebagai cadangan untuk 
kebutuhan di musim kemarau untuk perluasan layanan. Saluran air yang 
digunakan untuk mendistribusi ke pelanggan menggunakan saluran yang 
bersih dan tidak mudah bocor. 
Penggunaan air pada konsumen betul-betul disesuaikan dengan kebutuhan. 
Air limbah rumah tangga disalurkan ke tempat pembuangan (petak-petak 
penampungan air) yang telah disedia kan. Kemudian air tersebut 
kotorannya diendapkan dan airnya dapat digunakan untuk pengairan taman 
atau tanaman. Sebagian hasil retribusi air bersih digunakan untuk 
reboisasi di daerah sekitar mata air yang digunakan sebagai sumber air 
bersih.
2. Industri Kertas
Bahan baku yang digunakan berasal dari hutan produksi tebang pilih 
secara selektif sehingga kayu yang diambil betul-betul akan diguna kan. 
Dalam proses penebangan kayu tidak merusak tanaman dan satwa lainnya 
sehingga hutan produksi masih terus berproduksi secara lestari. Mesin 
pengolahan yang digunakan adalah mesin yang hemat bahan baku dan bahan 
bakar sehingga limbah yang dihasilkan tidak terlalu banyak dan tidak 
menimbulkan terjadinya pencemaran lingkungan. Debu dan gas buangan dalam
 proses industri disaring melalui filter atau disertai dengan penanaman 
pepohonan sehingga polutan dapat diserap oleh beraneka ragam pepohonan. 
Pepohonan yang ditanam adalah bukan tanaman buah-buahan melainkan 
tanaman yang diusahakan kayunya agar tidak mencemari manusia.
Air yang digunakan dalam proses industri tidak mengurangi kebutuhan air 
masyarakat sekitar, misalnya diambil dari sungai. Air buangannya 
kemudian ditampung dan diolah kembali sehingga air yang dibuang ke 
sungai kualitasnya sama dengan air sebelumnya yang digunakan. Limbah 
bubur kayu (pulp) dan debu kertas ditampung untuk kemudian digunakan 
sebagai bio gas dan pupuk pertanian.
Berdasarkan contoh di atas, pemanfaatan sumber daya alam berdasarkan 
prinsip ekoefisiensi berdampak pada penghematan sumber daya dengan hasil
 yang setinggi-tingginya, tidak mencemari lingkungan, dan dapat 
dilakukan secara berkelanjutan. Hal tersebut dapat memberikan mutu 
kehidupan yang jauh lebih layak dan proses energi yang berlangsung di 
alam mencapai keseimbangan.

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar